Pendahuluan :
Apakah
perlu baptisan itu dalam hubungan dengan keselamatan manusia ?
Apakah sebenarnya baptisan itu ? Siapakah yang harus dibaptiskan ?
Apabila seorang anak kecil mati tanpa baptisan, akan hilangkah ia ?
Demikianlah beberapa dari banyak pertanyaan yang dikemukakan orang tentang
baptisan ini.
Salah satu keterangan Alkitab penting tentang baptisan, kita baca dalam
ayat berikut :
"Lalu Ia berkata kepada mereka : 'Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
'Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak
percaya akan dihukum.'" Markus 16:15,16.
Ayat di atas ini menegaskan betapa pentingnya baptisan dan bahwa kita
harus mengetahui arti baptisan itu menurut kehendak Allah. Banyak
tafsiran manusia terhadap pelajaran tentang baptisan itu menurut pikiran
manusia itu sendiri, tetapi hanya Alkitab sajalah yang berhak
memberitahukan yang benar.
1. APAKAH ARTI BAPTISAN ITU ?
"Atau
tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kritus,
telah dibaptis dalam kematian-Nya ?
"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan
dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup
dalam hidup yang baru.
"Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan
kebangkitan-Nya." Roma 6:3-5.
Jelaslah disini bahwa apabila seorang menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamatnya, maka ia harus mengalami suatu kehidupan yang baru.
Cara satu-satunya untuk memasuki hidup baru bersama Yesus Kristus adalah
dengan jalan kematian dan kelahiran kembali dalam arti rohani.
Tegasnya, kematian dari segala sifat kehidupan yang lama dan kelahiran
dalam segala sifat kehidupan yang baru, dan kedua proses itu dinyatakan
dengan baptisan. Atau setelah seorang telah menguburkan di
dalam air baptisan segala kehidupan lamanya yang penuh dengan dosa itu,
maka ia pun bangkit keluar lagi dalam air baptisan itu sebagai manusia
baru, yang selanjutnya ia memulaikan suatu kehidupan yang seluruhnya baru
!
Atau dapat pula kita simpulkan bahwa apabila seseorang dibaptiskan maka ia
menerima kematian Yesus untuk mengampuni dosanya, karena baptisan itu
adalah suatu lambang, bahkan suatu tugu peringatan yang besar tentang
kematian Yesus, penguburan-Nya dan kebangkitan-Nya. Seorang yang
dibaptiskan di dalam kuburan air, tidak akan tetap berada di dalam air itu,
melainkan ia harus keluar lagi dari dalam air, dan kebangkitannya itu
adalah kepada kehidupan baru di dalam Yesus Kristus. Inilah yang
disebut, kehidupan Kristen !
"Karena dengan Dia kamu dikuburkan di dalam baptisan, dan di dalam
Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa
Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati." Kolose
2:12.
Yesus berkata bahwa baptisan ini adalah sangat penting dan bersifat
menentukan bagi keselamatan seseorang karena firman-Nya, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia
tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah." Yohanes 3:5.
2. BAGAIMANA BAPTISAN ITU DILAKSANAKAN ?
Banyak
orang mengakui pentingnya baptisan itu, namun banyak yang bertanya, "Bagaimanakah
sebenarnya baptisan itu dilaksanakan ? Secara massal atau pribadi ?
Dengan percik air atau di bawah kibaran bendera, atau masuk ke dalam air
? Apakah baptisan itu dilaksanakan hanya secara simbolis
ataukah sesuatu tindakan yang sebenarnya ?
Sebenarnya dari pengertian baptisan itu, dapatlah kita ketahui bahwa oleh
karena baptisan
itu melambangkan "kematian" , dan "kelahiran
kembali", maka hal "kematian" itu menurut "penguburan".
Dalamhal ini, perkataan "baptis" berarti "dimasukkan ke
dalam air dan dikeluarkan kembali". Bila baptisan itu
satu perlambang kematian dan kebangkitan Yesus, maka cara yang paling
tepat ialah seperti Yesus telah diletakkan di dalam kubur, maka kita pun
harus dimasukkan ke dalam air baptisan !
"Sebagaimana dalam Yohanes 3:3-5 bahwa baptisan itu adalah tanda
berakhirnya suatu kehidupan, maka hal ini berarti bahwa bagi orang berdosa
berakhirlah cara kehidupannya yang berdosa itu.
Kalau begitu , bagimanakah baptisan itu dilaksanakan ? Dalam Alkitab
telah dinyatakan bahwa tidak banyak cara melaksanakan baptisan itu.
'Satu Tuhan, Satu iman, Satu baptisan." Efesus 4:5.
Yesus telah menunjukkan cara baptisan itu yang sebenarnya dan Dialah yang
menjadi teladan kita dalam segala sesuatu. Perhatikanlah beristiwa
berikut ini !
"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Sungai Yordan kepada Yohanes
untuk dibaptis olehnya.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat
Roh Allah seperti burung merpati turun
kata-Nya." Matius 3:13,16.
Dengan demikian jelaslah bahwa baptisan yang sebenarnya, yaitu masuk ke
dalam air dan kemudian keluar dari dalam air itu. Hanya dengan
baptisan seperti inilah memberikan arti yang sebenarnya dari baptisan itu,
yaitu melambangkan "kematian, penguburan, dan kebangkitan" apa
pun juga alasannya, maka cara baptisan yang lain dari yang tersebut di
atas itu, tidaklah sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Lebih jauh lagi Yesus memerintahkan pengikut-pengikut-Nya melaksanakan
baptisan itu dengan syarat sebagai berikut :
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Matius 28:19
Ini berarti bahwa seorang yang dibaptis itu, ia mengakui dan percaya akan
adanya Allah Yang Mahakuasa, dan menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamat pribaginya dan percaya kepada Roh Kudus yang mengubahkan
tabiat kehidupannya. Bahwa tidak ada kuasa lain yang dapat
menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Para Rasul Yesus Kristus terus melaksanakan upacara baptisan ini, setelah
Yesus kembali ke surga, Filipus dengan petunjuk Roh Kudus telah bertemu
dengan seorang sida-sida yang sedang membaca Kitab Suci di atas keretanya.
Maka Filipus pun memberitakan kepadanya tentang Yesus.
"Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang
ada air. Lalu kata sida-sida itu, 'Lihatlah, di sini ada air,
apakah halangannya, jika aku dibaptis ?"
"Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan
keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan
Filipus membaptis dia." Kisah Para Rasul 8:36,38.
Dalam buku Sejarah Gereja, dinyatakan bahwa baptisan dengan cara masuk ke
dalam air ini adalah lazim dilaksanakan dalam zaman rasul-rasul dan
berlangsung sampai beberapa abad kemudian. Lalu terjadilah perubahan
yang dibuat oleh gereja, sebagaimana dikemukakan pada kutipan
berikut :
"Untuk beberapa abad lamanya setelah ditetapkan baptisan Kristen yang
pada umumnya baptisan itu dilaksanakan dengan cara masuk de dalam air,
tetapi sejak abad ke 12 maka kebiasaan baptisan dengan cara memercik telah
dilaksanakan di dalam gereja Katolik (Roma) dengan alasan karena cara-cara
ini tidak merepotkan seperti baptisan dengan cara masuk ke dalam
air." - Kardinal James Gibbons, Faith of our Fathers. hlm. 277.
Perlu ditekankan lagi bahwa baptisan yang sebenarnya adalah menurut
teladan dan petunjuk Yesus Kristus, karena itu saja satu-satunya cara yang
sesuai dengan arti baptisan itu, yaitu lambang mati dengan Kristus dan
bangkit kembali. Dalam percikan atau siraman air, atau cara lain
daripada yang telah ditentukan dalam Alkitab, atau menyimpang daripada
cara itu tidaklah mempunyai arti baptisan yang sebenarnya.
3. BAGAIMANA DENGAN BAPTISAN ANAK-ANAK
Pertanyaan
ini telah banyak dikemukakan orang, terutama dari pihak orangtua yang
langsung merasa bertanggung jawab untuk mendidik anak-anak mereka
agar menjadi manusia beragama.
Memang tiap orangtua harus mempunyai rasa tanggung jawab seperti itu,
namun apabila kita bicarakan tentang baptisan, kita ketemukan ayat Kitab
Suci sebagai berikut :
"Dan biarpun Nuh, Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi
Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, mereka tidak akan
menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan, melainkan mereka
akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka."
Yehezkiel 14:20.
Pilihan dan keputusan untuk dibaptis bukanlah terletak pada orang tua,
melainkan pada anak itu sendiri, walaupun orang tua tetap bertanggung jawab
mengajar dan mendidik anak-anak mereka pada segala kebenaran agama dan
Kitab Suci.
Tetapi di manapun juga dalam Kitab Suci tidak ada keterangan tentang
membaptiskan
anak-anak bayi! Kalaupun itu dilaksanakan juga, maka
upacara seperti itu tidak mempunyai arti bagi anak bayi itu sendiri,
karena baptisan adalah bagi mereka yang percaya dan dengan pilihan sendiri
menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.
"Jawab mereka, 'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan
selamat, engkau dan seisi rumahmu." Kisah Para Rasul 16:31.
"Jawab Petrus kepada mereka, 'Bertobatlah dan hendaklah masing-masing
kamu memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan
dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus." Kisa Para
Rasul 2:38.
Pada suatu ketika ibu-ibu telah membawa anak-anak kecil mereka kepada
Yesus dan minta agar Tuhan memberkati. Murid-murid berusaha
menghalanginya, tetapi kata Yesus ; "Biarkanlah anak-anak itu,
janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-orang
seperti itulah yang empunya kerajaan surga."
"Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat
dari situ." Matius 19:14,15.
Bukanlah suatu yang mustahil bagi Allah apabila anak-anak bayi yang belum
mengetahui perbuatan dosa tetapi telah dirampas oleh maut, akan
dikembalikan lagi kepada orang tuanya yang beribadat kepada
Allah karena
perjanjian Allah adalah sebagai berikut :"Tawanan pahlawan pun dapat
direbut kembali, dan jarahan orang gagah dapat lolos, sebab Aku sendiri
akan melawan orang yang melawan engkau dan Aku sendiri akan menyelamatkan
anak-anakmu." Yesaya 49:25.
"Beginilah firman TUHAN, Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu
dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran,
demikianlah firman TUHAN, mereka akan kembali dari negeri musuh.
Yeremia 31:16.
4. PENTINGNYA BAPTISAN ITU
Ada
orang bertanya, bagaimanakah dengan seorang pencuri di kayu salib, yang
tidak pernah dibaptis, tetapi mendapat tempat di dalam kerajaan-Nya ?
Memang di dalam Kitab Suci kita akan dapati pula pengertian adanya, "Baptisan
Roh Suci", yaitu yang terjadi secara tidak kelihatan, bagi seseorang
yang bertobat dan kemudian pertobatan itu nyata dalam kehidupannya secara
terbuka, dan apa yang kita telah pelajari ialah "baptisan air".
Pencuri di kayu salib adalah sebagai satu bukti bahwa hati yang telah
diserahkan kepada Roh Suci dengan pertobatan dan pengakuan, lalu menerima
janji dan keselamatan itu. Secara manusia, sudah tidak mungkin
baginya pada saat itu untuk diturunkan dari kayu salib dan dibaptis di
dalam air sebagai lambang perubahan hatinya. Tetapi di atas salib ia
mengaku dan bertobat dan percaya kepada kuasa Yesus, maka Yesus menerima
pengakuannya.
Namun demikian bagi setiap orang yang dapat mengikuti syarat baptisan
melaui air, maka ia wajib menyempurnakan pengakuannya dalam baptisan air
itu. Karena Yesus berkata :
"Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak
Manusia juga akan malu akan orang itu, apabila Ia datang kelak dalam
kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus."
Lukas 9:26.
Baptisan itu adalah sangat penting, karena upacara itu merupakan tanda
bahwa kita telah diterima menjadi anggota keluarga Allah.
"Jawab Yesus, 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah." Yohanes 3:5.,
Sebenarnya air itu sendiri tidaklah mempunyai kuasa apa-apa untuk
meyelamatkan, kecuali sebagai lambang untuk menyucikan dosa, dan suatu
lambang tentang darah Yesus yang menyucikan dosa manusia.
Perhatikanlah pula ayat berikut ini,
"Untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman supayadengan demikian Ia menempatkan jemaat
dihadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela."
Efesus 5:26,27.
Baptisan adalah satu langkah yang harus diambil dengan berani oleh
tiap orang yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagi juruselamatnya.
Mengambil keputusan untuk dibaptiskan, berarti kita memasuki suatu
perubahan dalam kehidupan kita, sebelumnya sebagai seorang asing dalam
lingkungan keluarga Allah, menjadi anggota keluarga Allah dan warga
kerajaan surga.
"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga
Allah."
Yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru." Efesus 2:19,20.
Apabila seorang telah mengakui dan bertobat dari dosa-dosanya dan menerima
Yesus sebagai Juruselamatnya, berapa lamakah ia harus menunggu untuk
dibaptis ?
"Dan sekarang mengapa engkau masih ragu-ragu ? Bangunlah, berilah
dirimu dibaptis, dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada
nama Tuhan." Kisah 22:16.
Setan berusaha menghalangi tiap orang untuk mengambil keputusan dan
dibaptiskan, tetapi apabila saudara mau mengikuti Yesus Kristus, dan rindu
diselamatkan untuk hidup kekal dan menjadi warga negara kerajaan surga,
janganlah berlambatan, melainkan dengan kuasa Yesus Kristus, terimalah
keputusan itu.
|