Pendahuluan :
Petunjuk
Alkitab tentang upacara gereja yaitu upacara membasuh kaki dan perjamuan
suci, adalah sangat menarik perhatian dan penting sekali bagi kehidupan
umat Allah. Namun demikian masih ada beberapa pertanyaan yang
dikemukakan orang tentang upacara itu. Masih berlakukah
upacara itu di dalam gereja Tuhan pada zaman ini ?
Bagaimanakah upacara ini telah di mulai ? Bagaimanakah seharusnya
upacara itu dilaksanakan ?
Dalam gereja-gereja Kristen pada zaman ini yang menjalankan upacara
perjamuan suci, sering terdapat upacara perjamuan suci, sering terdapat
cara yang berbeda-beda, namun demikian hanya dengan menurut teladan yang
telah dinyatakan Yesus di dalam Alkitab, dapat menjamin kita
dalampelaksanaannya yang benar.
Mungkin timbul pertanyaan, "Apakah sebenarnya arti dan tujuan
daripada upacara yang telah diajarkan Yesus itu ?"
Sebenarnya apabila kita mempelajari dengan teliti hal ini sebagaimana yang
telah dinyatakan dalam Alkitab, kita akan melihat suatu pelajaran yang
penting yang Yesus kehendaki dilaksanakan oleh murid-murid-Nya, dan oleh
umat Tuhan sepanjang zaman. Alkitab menyatakan bahwa upacara
perjanjamuan suci itu telah dimulaikan oleh Yesus Kristus sendiri bersama
murid-murid-Nya sesaat sebelum Ia disalibkan.
1. YESUS MULAIKAN UPACARA PERJAMUAN SUCI
Yesus
dengan murid-murid-Nya telah berkumpul bersama-sama pada malam itu. Yudas,
seorang dari murid Yesus telah mengadakan mupakat jahat dengan
pemimpin-pemimpin Yahudi untuk menangkap Yesus. Waktu kematian Yesus
sudah dekat dan mengetahui akan hal itu, Yesus menggunakan kesempatan
bersama murid-murid-Nya, untuk mengemukakan satu upacara yang baru, di
samping baptisan, yaitu satu upacara yang akan diakui dan dirayakan oleh
gereja Kristus, setelah kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.
"Sementara itu sebelum hari raya paskah mulai, Yesus telah tahu,
bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama
seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia
mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
'Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam
hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
"Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu
kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
"Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil
sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya.
"Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh
kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada
pinggang-Nya itu." Yohanes 13:1-5.
2. UPACARA MEMBASUH KAKI
Mendahului
upacara perjamuan suci pada malam itu, Yesus telah mengadakan satu upacara
penyucian, yaitu membasuh kaki murid-murid-Nya. Sebenarnya
bagi seorang yang menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya dengan
jalan baptisan ia telah masuk di dalam persekutuan umat Allah. Upacara
baptisan itu adalah sekali dilakukan yaitu pada waktu seorang bertobat
daripada jalan-jalannya yang jahat dan menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamatnya pribadi. Tetapi upacara membasuh kaki yang diajarkan
Yesus diadakan setiap kali gereja mengadakan upacara perjamuan suci.
Apakah maksud dalam arti dari upacara membasuh kaki itu ? Sebenarnya
pekerjaan membasuh kaki pada waktu itu biasa dilakukan oleh orang upahan
atau seorang hamba. Namun Yesus telah bertindak melakukan pekerjaan
membasuh kaki itu dengan satu tujuan yang pasti ialah bahwa Yesus mau
mengajarkan kerendah an hati dalam diri murid-murid-Nya dan untuk umat
Kristen pada umumnya.
Adapun keadaan murid-murid Yesus pada waktu itu, dinyatakan sebagai
mencari kedudukan siapa yang terbesar.
"Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus pada waktu
itu, dinyatakan sebagai mencari kedudukan siapa yang terbesar.
"Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah
yang dapat dianggap terbesar di antara mereka." Lukas 22:34.
Murid-murid Yesus pada waktu itu sudah dipenuhi oleh kesombongan dan
kecemburuan. Inilah benih-benih dosa yang telah menyebabkan
kejahatan masuk ke dunia ini. Hari murid-murid itu telah mulai
dikuasai oleh benih-benih dosa itu.
Pada kesempatan malam itu, Yesus menguji murid-murid-Nya. Tidak ada
seorang pun hamba yang dipanggil untuk membasuh kaki murid-murid Tuhan.
Air sudah disediakan, dan tempat air pun sudah ada, tetapi tidak ada
seorang pun dari murid-murid itu yang bergerak dan bertindak sebagai
seorang hamba. Yesus menunggu dan memperhatikan. Tetapi hai mereka
itu sudah menjadi keras dengan kesombongan.
Maka Yesus yang telah merendahkan Diri-Nya, meninggalkan surga datang ke
dunia ini, sebagai hamba, sekali lagi menunjukkan kepada murid-murid itu
teladan kerendahan hati.
"Perhatikanlah peristiwa yang terjadi ketika Yesus akan membasuh kaki
Petrus, dan bagaimana sikap Petrus terhadap Yesus dan jawab Yesus
kepadanya.
"Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus
kepada-Nya : "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku ?" "Jawab
Yesus kepadanya, 'Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi
engkau akan mengertinya kelak." "Kata Petrus kepada-Nya, 'Engkau
tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.' Jawab Yesus, 'Jika
Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
"Kata Simon Pentrus kepada-Nya : 'Tuhan , jangan hanya kakiku
saja, tetapi juga tangan dan kepalaku !" "Kata Yesus kepadanya,
'Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh
kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih,
hanya tidak semua." Yohanes 13:6,10.
Mungkin kita bertanya, "Apakah keselamatan Petrus, bergantung atas
dibiarkan kakinya dibasuh oleh Kristus, untuk membersihkan abu yang
melekat pada kakinya ?" Tentu tidak ! Namun upacara membasuh
kaki itu penting sekali dalam hubungan dengan hidup kekal atau keselamatan
seseorang.
Dengan upacara ini di samping menjadi pelajaran tentang kerendahan hati,
Yesus menyatakan sebagai satu lambang untuk penyucian dosa, seperti halnya
dengan upacara baptisan yang mempunyai arti rohani, yaitu melambangkan
kematian dan kebangkitan bersama Kristus. Dengan demikian maka
"walupun dosamu bagaikan warna kirmizi sekalipun akan menjadi putih
seperti salju." Di dalam Yesus Kristus sajalah seluruh
kehidupan kita yang berdosa ini disucikan. Dan seluruh kehidupan
kita menjadi baru.
Adapun upacara membasuh kaki ini, menjadi suatu upacara yang tidak hanya
dilakukan antara Yesus dan murid-murid-Nya tetapi juga harus dilaksanakan
antara umat Tuhan sepanjang waktu.
"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang
Akulah Guru dan Tuhan.
"Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu,
maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; "Sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama
seperti yang telah Kuperbuat kepadamu." Yohanes 13:13-15.
Sebagai suatu kesimpulan mengenai upacara membasuh kaki ini, E.G. White
menulis :
"Dalam membasuh kaki murid-murid-Nya, Kristus menyatakan bahwa Ia mau
mengerjakan setiap pelayanan, bagaimana rendah sekalipun, agar menjadikan
murid-murid-Nya itu pewaris-pewaris bersama dengan Dia bagi kekayaan harta
surga yang kekal itu. Murid-murid-Nya, dalam melaksanakan upacara
yang sama, berjanji dalam diri mereka sendiri dengan cara yang sama untuk
melayani sesama saudaranya." -- Desira of Ages, hlm. 651.
Maka jelaslah bagi kita bahwa upacara membasuh kaki itu adalah sangat
penting dilaksanakan oleh umat Tuhan dengan penuh khidmat dan pengertian,
karena upacara itu adalah suatu prinsip dasar dalam kehidupan Kristen,
yaitu kenyataan kasih dan kerendahan hati yang dinyatakan dalam pelayanan.
"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi
janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk
kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh
kasih." Galatia 5:13.
3. UPACARA PERJAMUAN SUCI
"Setelah
selesai membasuh kaki murid-murid-Nya, maka Yesus duduk di meja Paskah itu
dan melanjutkan dengan suatu upacara yang kita kenal sekarang ini sebagai
upacara Perjamuan Suci.
"Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan
berkata : "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
"Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya
kepada mereka dan berkata : "Minumlah, kamu semua dari cawan ini.
"Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak
orang untuk pengampunan dosa." matius 26:26-28.
Yesus mengetahui bahwa waktu-Nya sudah dekat bahwa Ia akan ditangkap dan
bahwa Ia akan menjadi korban bagi keselamatan orang berdosa. Bahwa
tubuh-Nya akan dihancurkan oleh paku di kayu salib dan tombak. Bahwa
darah-Nya akan tercurah di atas bumi ini, dan semua penderitaan ini
ditanggung-Nya bukanlah karena kesalahan-Nya sendiri, tetapi bagi
keampunan dosa orang lain. Adalah untuk keselamatan manusia Yesus
telah dibiarkan menanggung segala penderitaan itu. Oleh kematian-Nya
maka kehidupan dapat diberikan kepada orang berdosa.
Pada kesempatan malam itu setelah membasuh kaki murid-murid-Nya, Yesus
telah meletakkan satu upacara yang harus dilaksanakan di dalam gereja
sebagai lambang penderitaan-Nya yang ditanggung-Nya guna keselamatan umat
manusia. Setiap kali umat Tuhan itu berkumpul di gereja dan makan
perjamuan suci itu, yaitu roti yang tidak beragi dan minum air anggur yang
disediakan secara khusus maka mereka akan mengingat kembali penderitaan
yang telah dialami Yesus di kayu Salib Golgota untuk keampunan dosa
manusia.erjamuan suci ini Rasul Paulus menulis sebagai berikut :
"Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari
Tuhan, yaitu bahwa Tu han Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil
roti.
"Dan sesudah itu Ia mengucapkan syukur atasnya, Ia
memecah-mecahkannya dan berkata, "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan
bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku !"
"Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata,
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku,
perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku
!"
"Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang." 1 Korintus
11:23-26.
Walau upacara perjamuan suci ini adalah peringatan akan hal kematian Tuhan,
namun upacara itu bukanlah suatu upacara dukacita, upacara ini haruslah
menjadi suatu pengalaman rohani yang mengangkat jiwa orang yang mengambil
bagian dalamnya.
Tiap kali kita makan perjamuan suci, kita datang bertemu dengan Yesus,
bukan dalam bayang kegelapan, tetapi dalam terang yang ajaib. Hati
kita disucikan oleh darah Yesus dan pada waktu itu kita pun mendengar
perkataan Yesus, "Damai sejahtera Kutinggalkan kepadamu, dan apa yang
kuberikan tidak seperti yang diberikan dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu." Yohanes 14:27.
Sementara perjamuan suci itu mempunyai arti tentang kematian Yesus,
upacara ini adalah menunjukkan kepada kedatangan Yesus yang kedua kali.
Karena Alkitab menyatakan, "Kamu meberitakan kematian Tuhan
hingga Ia datang."
Adalah menjadi suatu ketentuan bagi gereja untuk menetapkan waktu tuap
kali mengadakan upacara membasuh kaki dan perjamuan suci, tetapi waktu
yang ditentukan itu haruslah dalamjangka yang cukup untuk menjadi suatu
peringatan tentang pengorbanan Yesus bagi orang berdosa.
"Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan
memberikannya kepada mereka, katanya, "Inilah tubuhKu yang diserahkan
bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Lukas
22:19.
Jelaslah ketika Yesus mengucapkan perkataan ini, dimaksudkan-Nya, agar
umat-Nya sepanjang masa harus ingat bahwa Ia telah menyerahkan diri-Nya
sendiri kepada mereka dan bagi mereka, dan lambang dari tubuh dan
darah-Nya haruslah tetap menjadi peringatan bagi kita bahwa Yesus telah
mati setelah menderita banyak sengsara agar kita diselamatkan.
Mengambil bagian dalam upacara perjamuan suci ini berati bahwa iman kita
kepada Yesus akan dipersatukan dengan iman Yesus sendiri, yang akan
memberikan kepada kita suatu kebangunan rohani, dan kesegaran serta
kekuatan yang baru sebagai umat Allah yang sedang dalam perjalanan menuju
ke surga.
Tidakkah saudara merasa penting sekali upacara ini bagi saudara dan
tidakkah saudara rindu untuk mengikuti upacara membasuh kaki dan makan
pada upacara perjamuan suci itu ?
"Tetapi Aku berkata kepadamu, mulai dari sekarang Aku tidak akan
minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu
yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku." Matius
26:29.
4. KESIMPULAN DAN PANGGILAN
Pelajar yang budiman :
Saudara
telah mengikuti pelajaran-pelajaran Kitab Suci ini dengan tekun dan setia.
Pelajaran i ni adalah yang terakhir dalam susunan rangkaian pelajaran
yang telah disediakan. Saudara telah mengikuti dengan baik setiap
pelajaran ini. Kami yakin saudara telah sampai kepada suatu
kesimpulan bahwa apa yang telah saudara pelajari, adalah suatu kenyataan
yang jelas tentang kecintaan Allah yang tak terduga untuk
keselamatan kekal bagi umat manusia yang berdosa. Saudara telah
pelajari pula bahwa keselamatan itu hanyalah dapat diperoleh melalui Yesus
Kristus, karena Yesus Kristus adalah jalan kembali kepada Allah dan ke
Firdaus yang kekal.
"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah
Engkau utus." Yohanes 17:3.
Maukah saudara menerima Yesus Kristus sekarang juga ? Yesus sedang
memanggil saudara ! Yesus sedang menunggu saudara ! Apabila
saudara mengikuti Yesus maka saudara akan beroleh hidup yang kekal.
Maka pada hari ini Yesus memanggil saudara, untuk mengambil suatu tekad
dan keputusan agar menyerahkan hati saudara kepada-Nya dan mengikuti Dia
dan melaksanakan petunjuk-petunjuk-Nya. Yesus memanggil saudara
sekarang juga. Apakah panggilan dan usaha pengorbanan Yesus itu akan
disia-siakan ? Marilah, saudara, kita mengikuti Yesus dan bersedia
untuk menerima hidup yang kekal itu !
"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat.
"Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang
ada di Taman Firdaus Allah." Wahyu 2:7.
Kiranya Allah memberkati saudara dan memberikan keberanian untuk mengikuti
kebenaran-Nya dan menyediakan diri bagi keselamatan yang kekal.
|