Pembahasan Pertanyaan |
|||
Seputar Alkitab |
Views:
Deskripsi: Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan tentang Hari Natal
|
|
HARI NATAL
Apa dan Bagaimana Hari Natal itu?
Inilah pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan mengenai hari natal, mari kita bahas satu per satu secara ringkas, padat dan jelas. Apa dan Bagaimana Hari Natal itu? Hari Natal disebut juga dengan Christmas. Kepanjangannya adalah Mass of Christ. Hari Natal adalah diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, anda bisa lihat keterangan tanggal merah 25 Desember di semua kalender baik di rumah atau kantor atau dimana saja. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah: Apakah benar Yesus lahir tanggal 25 Desember? Kalau tidak mengapa itu bisa diperingati sebagai hari kelahiran Yesus Kristus? Apakah Yesus benar lahir tanggal 25 Desember atau sekitar bulan Desember? Yesus tidak lahir tanggal 25 Desember juga tidak lahir di sekitar bulan Desember, mengapa? Anda bisa baca di Alkitab bahwa pada saat Yesus lahir, para gembala sedang berada di padang untuk menggembalakan ternak mereka. Yesus lahir di daerah Palestina, dan di Palestina sana bulan Desember adalah musim dingin. Kebiasaan disana adalah para gembala berada di padang berhari-hari yaitu pada musim panas bukan pada musim dingin, apalagi pada bulan desember disaat salju turun, dan adalah suatu hal yang mustahil bagi para gembala untuk menginap di padang menggembalakan kambing domba disaat musim dingin ini. Disaat musim dingin para gembala selalu berlindung di dalam Gua bukan berada di padang. Mari kita lihat ceritanya dari buku Lukas:
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lukas 2:8-15
Selain itu juga, saat Yesus lahir ditandai dengan satu bintang yang besar yang special yang berbeda dengan bintang-bintang lainnya. Bila anda berada di Palestina pada musim dingin yaitu pada bulan-bulan sekitar desember, anda tidak akan melihat bintang di langit. Pada saat Yesus lahir, ada satu bintang yang berbeda dengan bintang-bintang lainnya. Lalu mengapa kita tidak mengetahui tanggal yang tepat Yesus lahir? Karena memang Yesus tidak menyuruh untuk kita memperingatinya atau merayakannya. Di dalam Alkitab tidak ada perintah untuk merayakan hari kelahiran Yesus Kristus. bila Dia menyuruh kita untuk merayakan hari kelahiranNya, mengapa tidak ada tanggal yang tepat tentang hari kelahiranNya? Apakah Yesus akan membuat suatu perintah untuk kita tidak dapat turuti? Bagaimana Sejarah Hari Natal? Begitu banyak sumber, dan sumber yang umum saya ambil dari: http://www.sabda.org/misi/artikel_isi.php?id=131 Inilah keterangannya:
Pemandangan demikian jelas tidak sesuai dengan gambaran yang dilukiskan oleh Lukas mengenai peristiwa besar itu. Injil ini menulis, "Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam" (Lukas 2:8). Sejak zaman Alkitab sampai sekarang, gembala di Betlehem meninggalkan padang penggembalaan di musim dingin dengan berlindung di gua-gua yang disebut Grotto yang banyak terdapat di sekitar Betlehem. Karena malam yang dingin itu, dalam bulan Desember, apalagi tanggal 25 tidak akan ada gembala-gembala yang berada di padang bersama domba- domba. Biasanya mereka menggiring kawanan domba mereka ke padang setelah hari raya Paskah sampai hujan pertama atau salju tipis di awal Oktober. Ini berarti peristiwa kelahiran Yesus terjadi dalam selang waktu di antara Paskah di awal April sampai awal Oktober.
Kalau begitu, mengapa dunia merayakan kelahiran Yesus pada 25 Desember? Kelahiran Yesus tidak pernah dirayakan sampai tahun 336. Kelahiran-Nya mulai dirayakan setelah kaisar Roma yang bernama Konstantin (285-337) menyatakan diri menjadi pemeluk agama Nasrani. Sudah menjadi tradisi setiap 25 Desember penduduk kota Roma merayakan pesta besar yang disebut Saturnalia Romawi untuk menyambut kembalinya matahari ke belahan bumi utara setelah mencapai garis balik selatan. Ketika siang hari menjadi lebih panjang, dewa matahari dianggap telah lahir kembali dan mereka bergembira-ria sambil tukar-menukar hadiah.
Ketetapan untuk mengkonversikan 25 Desember menjadi hari raya Nasrani dengan menjadikannya sebagai hari kelahiran Yesus dilakukan oleh Paus Julius I pada pertengahan abad 4 di kota Roma (Worldwide Church of God, 1985 "The Plain Truth About Christmas"). Ketetapan tersebut tidak dapat diterima oleh gereja-gereja di Yerusalem yang menolaknya sampai abad 6 (Wagner, C. 1995 "Bridges for Peace"). Setelah itu secara tidak resmi umat Nasrani menerima 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus, walaupun banyak yang mengetahui bahwa itu bukan tanggal yang sesungguhnya.
Bagaimana Perhitungan Tahunnya? Kelahiran Yesus jelas harus terjadi sebelum kematian Raja Herodes Agung yang ingin membunuhnya dengan memerintahkan pembunuhan semua bayi berumur di bawah 2 tahun di Betlehem (Matius 2:16). Flavius Josephus (37-100), sejarawan Yahudi abad pertama, mengatakan bahwa sesaat sebelum Herodes meninggal telah terjadi gerhana bulan yang menurut para pakar perbintangan terjadi pada 13 Maret tahun 4 sebelum Masehi (Antiquities of the Jews, XVII, vi, 167). Dengan mengacu pada taksiran Herodes bahwa bayi yang baru lahir itu tidak lebih dari 2 tahun usianya, maka taksiran intelektual tahun kelahiran Yesus sekitar tahun 4-5 sebelum Masehi. Sumber: http://www.sabda.org/misi/artikel_isi.php?id=131
Dilihat dari Sejarah, Hari Natal sangat berhubungan dengan Hari Minggu Berikut ini adalah kutipan dari beberapa sumber yang berbicara mengenai Hari Natal dan Hari Minggu:
Digesernya ke tanggal 25 Desember adalah karena pengaruh dari penanggalan Romawi, yang menyebut tanggal itu "dies invicti solis" yang artinya "hari dari tuhan (dewa) matahari (Mithras) yang telah dikalahkan." Yesus diumpamakan sebagai "matahari kebenaran" dan "cahaya atau terang dunia." Tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Mithras, yang asalnya dewa matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Hari minggu disebut juga Zondag, Sunday, Sonntag, hari matahari, hari gereja, pengganti hari Sabtu. Inilah sebenarnya dasar sejarah dikatakan bahwa hari minggu adalah hari Tuhan menggantikan hari sabat (hari sabtu). Lalu semua ini agar berhubungan dengan Alkitab, maka “hari kebangkitan Yesus” adalah sangat cocok untuk digunakan menjembatani semua ini, sehingga sampai saat ini alasan yang digunakan sebagai dasar perbaktian atau penyucian terhadap hari minggu adalah karena memperingati hari kebangkitan Yesus. Alasan ini sebenarnya tidak ada dasar dari Alkitab karena Yesus tidak pernah menyuruh untuk merayakan hari kebangkitanNya apalagi dengan menggantikan hari sabat, hari ketujuh atau hari sabtu kepada hari pertama atau hari minggu. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai “Sabat atau Minggu” silahkan anda baca di: http://charleysakul.net/hidupbaru/sabat.html Jadi inilah sejarah hari natal dan hari minggu yang sangat berkaitan erat.
Mari kita lihat kutipan berikut: "Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja, bukti awal menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus." "Natal bukanlah upacara-upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Alkitab juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala." "Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut ("Perjamuan Suci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.). Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad keempat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus." Sumber: "Christmas", Catholic Encyclopedia, edisi 1911
Fakta sejarah telah membuktikan kita bahwa upacara Natal tidak pernah dilakukan oleh umat Kristen Jemaat mula-mula. Rasul Paulus dan rasul-rasul lainnya yang hidup setelah kenaikan Yesus ke Sorga, tidak pernah merayakan hari natal. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Lalu menjelang abad kelima, Gereja Roma memerintahkan untuk merayakan hari natal sebagai hari raya umat Kristen yang resmi. Apakah kita perlu merayakan Hari Natal? Yesus tidak pernah menyuruh kita untuk merayakan hari kelahiranNya, bila Dia menyuruh kita untuk merayakan hari kelahiranNya, mengapa tidak ada tanggal yang tepat tentang hari kelahiranNya? Apakah Yesus akan membuat suatu perintah untuk kita tidak dapat turuti??? Apakah kita perlu merayakan hari natal? saya menjawab dari 2 sisi, yaitu pertama dari sisi sejarah dan kedua dari sisi bersyukur kepada Tuhan atas kelahiranNya ke atas dunia ini.
Bila melihat dari sisi sejarah, maka hari natal adalah tidak perlu bahkan tidak boleh untuk dirayakan, karena itu malah suatu penghinaan kepada Tuhan karena hari kelahiran dewa (dewa matahari) dijadikan hari kelahiran Yesus, yang mana Yesus tidak lahir di tanggal 25 atau sekitar bulan desember karena bulan-bulan itu adalah musim dingin dimana gembala berlindung di dalam gua dan bukan berada di padang. Jadi dari sisi sejarah hal itu dilarang atau tidak boleh karena hari natal adalah penghormatan kepada dewa dan bukan penghormatan kepada Yesus Kristus. Tanggal 25 Desember bukan tanggal yang penting untuk diingat dan dirayakan.
Dari sisi bersyukur kepada Tuhan atas kelahiranNya ke atas dunia ini, maka hal ini boleh dilakukan. Oleh karena itu bersyukurlah kepada Tuhan setiap hari dan selalu dalam kehidupan anda. Mengapa? karena kita tidak tahu tanggal berapa Yesus lahir. Tanggal 25 Desember bukan tanggal yang penting untuk diingat dan dirayakan. Para ahli hanya bisa memprediksi hari kelahiran Yesus itu adalah sekitar bulan April sampai Oktober, jadi kita memang tidak tahu tanggal yang tepat, oleh karena itu rayakanlah kelahiran Yesus itu setiap hari dalam kehidupan kita semua. Buktikanlah itu dengan selalu setia kepada Tuhan, mengasihi Tuhan dan sesama. Memang tidak ada perintah dalam Alkitab untuk merayakan atau memperingati hari kelahiran seseorang, tetapi ada sisi positifnya yaitu kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih dan kebaikanNya sehingga seseorang telah lahir dengan selamat, bertambah umur atau usia. Oleh Karena itu bila kita mengadakan acara ulang tahun yaitu dengan motif dan tujuan untuk bersyukur kepada Tuhan, maka hal itu boleh dilakukan.
Kesimpulan dan Panggilan:
Tuhan telah mengingatkan umatNya untuk tidak tersesat dengan benda-benda ciptaanNya. Anda telah membaca sejarah hari natal dan hari minggu, yang mana latar belakang semuanya adalah berasal dari upacara-upacara penyembah berhala yang mana untuk menghormati dewa matahari (Mithras), saya ulangi sedikit kutipannya:
Digesernya ke tanggal 25 Desember adalah karena pengaruh dari penanggalan Romawi, yang menyebut tanggal itu "dies invicti solis" yang artinya "hari dari tuhan (dewa) matahari (Mithras) yang telah dikalahkan." Yesus diumpamakan sebagai "matahari kebenaran" dan "cahaya atau terang dunia." Tanggal 25 Desember adalah hari kelahiran Mithras, yang asalnya dewa matahari Iran yang kemudian dipuja di Roma. Hari minggu disebut juga Zondag, Sunday, Sonntag, hari matahari, hari gereja, pengganti hari Sabtu. Inilah sebenarnya dasar sejarah dikatakan bahwa hari minggu adalah hari Tuhan menggantikan hari sabat (hari sabtu).
Di dunia ini hanya ada 2 kelompok, 1. menyembah Pencipta (Allah) 2. menyembah ciptaan dibagian kelompok manakah anda berada?
Berikut ini adalah beberapa ayat yang penting untuk direnungkan:
Ulangan 4:19 berbunyi: dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka,
Yeremia 10:2 berbunyi: Beginilah firman TUHAN: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya.
Ulangan 17:3 berbunyi: dan yang pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, atau kepada matahari atau bulan atau segenap tentara langit, hal yang telah Kularang itu;
|
|
TUHAN kiranya memberkati saudara dalam mencari kebenaran yang sesungguhnya... |