Pembahasan Pertanyaan |
|||
Seputar Alkitab |
Views:
Deskripsi: Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang paling sering ditanyakan tentang Daging Binatang Haram dan Halal
|
|
1. |
Apakah binatang halal dan haram ini mulai dari bangsa israel? |
2. |
Benarkah semua yang hidup dan bergerak dan semua tumbuh-tumbuhan hijau boleh dimakan? |
3. | |
4. | |
5. | |
6. |
Apakah Petrus setelah mendapat khayal, dia lalu menyembelih binatang haram dan memakannya? |
7. |
Apakah I Korintus 6:12 menerangkan bahwa tidak ada lagi makanan haram dan halal? |
8. |
Apakah Kolose 2:16,17 menghalalkan semua makanan dan menghapus hari sabat? |
9. |
Apakah menurut Ibrani 9:10, makanan minuman tidaklah penting? |
10. |
Apakah menurut I Timotius 4:3-5 tidak ada lagi makanan haram? |
11. |
Apakah juga menurut I Korintus 8:8; I Korintus 10:25-27 dan Roma 14:17 semua makanan adalah halal? |
12. |
Sampai kapankah peraturan Allah mengenai larangan memakan binatang haram? |
Makanan (Daging) HARAM dan HALAL Begitu banyak pertanyaan dan pendapat mengenai makanan (dalam hal ini adalah daging binatang) haram dan halal. Apakah larangan memakan daging haram adalah hanya untuk bangsa israel atau orang Yahudi? Apakah larangan memakan daging haram hanya untuk zaman perjanjian lama? Tidak, perintah Allah ini adalah untuk semua orang yang menjadi umatNya dan tidak dihapus Yesus di zaman perjanjian baru, mari kita bahas satu per satu ayat-ayatnya:
Apakah binatang halal dan haram ini mulai dari bangsa israel? Tidak, jauh sebelum bangsa Israel ada, Tuhan sudah tentukan yang mana binatang yang halal dan yang mana binatang yang haram, mari kita lihat ayatnya di buku kejadian: Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; Kejadian 7:2 Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Kejadian 8:20 Pada peristiwa sebelum air bah ini, mengapa Allah menyuruh binatang halal 7 pasang (jantan dan betina) berbeda dengan binatang haram yang hanya 1 pasang? karena selain untuk hidup, binatang halal ini adalah untuk dimakan dan untuk digunakan sebagai korban persembahan yang kudus kepada Tuhan. sebaliknya, mengapa binatang haram hanya 1 pasang (jantan hanya 1 dan betina juga hanya 1 = 1 pasang)? karena hanya untuk hidup melanjutkan keturunannya, bukan untuk dimakan apalagi untuk dipersembahkan sebagai korban persembahan yang kudus kepada TUHAN. Binatang haram adalah bukan makanan manusia. Jadi, binatang haram dan halal ini sudah ada jauh sebelum zaman musa (bangsa israel), namun secara terperincinya yaitu binatang apa saja yang haram dan binatang apa saja yang halal dapat anda lihat di zaman bangsa israel, dalam imamat pasal 11. *** Kita masuk di zaman sesudah air bah.
Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Kejadian 9:3
Alkitab terjemahan asli yaitu Alkitab King James Version: Every moving thing that liveth shall be meat for you; even as the green herb have I given you all things. Genesis 9:3
Benarkah semua yang bergerak, yang hidup dan semua tumbuh-tumbuhan hijau boleh dimakan?
kalau anda mau telan bulat-bulat ayat itu berarti anda kan juga bergerak dan hidup, berarti anda juga boleh saya makan, atau bayi kita yang baru lahir juga boleh kita makan, apakah demikian?? tentu tidak.
Memang maksud ayat di atas "yang bergerak, yang hidup" adalah dalam kategori hewan, kita lihat ayatnya yaitu dalam Alkitab terjemahan lama:
Betul ayat di atas adalah dalam kategori hewan, tetapi apakah semua hewan dan semua tumbuh-tumbuhan hijau boleh dimakan?
Ayat ini adalah dalam konteks (dalam lingkup) binatang halal... Mengapa? Karena Nuh dan keluarganya telah mengetahui serta memahami binatang mana yang halal yaitu yang boleh dimakan dan binatang mana yang haram yaitu yang tidak boleh dimakan, ayatnya di dalam Kejadian 7:2 yang berbunyi: Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga setelah peristiwa air bah Nuh telah memahami yang mana binatang halal dan yang mana binatang haram, ayatnya yaitu Kejadian 8:20 yang berbunyi: Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.
Begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan hijau. Apakah semua tumbuh-tumbuhan hijau boleh dimakan? Banyak tumbuhan hijau yang beracun yang kalau manusia makan dalam beberapa saat langsung mati. Maksud Allah adalah semua tumbuh-tumbuhan yang adalah makanan, boleh dimakan, karena ada banyak tumbuh-tumbuhan yang bukan makanan, dan bila anda makan, anda dalam beberapa menit langsung mati. Apakah Allah menyuruh manusia untuk memakan juga tumbuh-tumbuhan beracun ini, yang mana setelah orang memakannya maka dalam beberapa menit langsung mati? Tentu tidak. Maksud Allah adalah semua tumbuh-tumbuhan yang adalah makanan, adalah makanan manusia.
Jika (seandainya) saat keluar dari bahtera binatang haram sudah boleh dimakan, mengapa nanti di zaman bangsa Israel, Allah menyuruh untuk tidak boleh memakan daging binatang haram? ayat-ayatnya dapat anda baca dalam Imamat 11 dan ulangan 14. Apakah Allah tidak konsisten? Tentu tidak. Allah kita adalah Allah yang konsisten dan tidak berubah-ubah. Ibrani 13:8 berbunyi "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." Maksud Allah semua hewan boleh dimakan adalah sudah pasti semua binatang halal, karena binatang halal ini adalah binatang yang Allah tentukan untuk dimakan. Binatang haram tidak untuk dimakan. begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan, semua tumbuh-tumbuhan yang adalah makanan, adalah makanan manusia, bukan tumbuh-tumbuhan beracun yang setelah manusia makan lalu dalam beberapa saat langsung mati. Suatu ayat harus dilihat dari konteksnya, yaitu dalam konteks apa ayat itu berbicara.
***
Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Imamat 11:7
Menurut Imamat 11:7, apakah hanya babi hutan yang dilarang untuk dimakan dan babi yang dipelihara di rumah boleh dimakan? Kata yang tepat dapat anda temukan di Alkitab terjemahan lama:
dan lagi babi, karena sungguhpun kukunya terbelah dua, ia itu bersiratan kukunya, tetapi ia tiada memamah biak, maka haramlah ia kepadamu. Imamat 11:7 Terjemahan Lama (TL)
Alkitab terjemahan baru menerjemahkan babi hutan. Kata yang tepat adalah “babi” bukan “babi hutan”. Dalam Alkitab bahasa Inggris, anda tidak akan menemukan kata “babi hutan” karena memang yang dimaksudkan adalah babi. Semua babi masuk di dalamnya, bukan hanya babi hutan, babi yang dipelihara di rumah juga termasuk, karena apa? Baca kalimat selanjutnya di ayat tersebut, anda akan menemukan rumusnya yaitu karena semua babi berkuku belah yaitu kukunya bersela panjang tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
Kita lihat bunyi Imamat 11:7 dari Alkitab terjemahan bahasa asli yaitu Alkitab King James Version (KJV) menerjemahkan dengan kata Swine. Swine artinya babi:
And the swine, though he divide the hoof, and be clovenfooted, yet he cheweth not the cud; he is unclean to you. Leviticus 11:7 (KJV)
Swine artinya babi, bukan babi hutan. Babi hutan dalam bahasa inggris adalah boar bukan swine, hog atau pig. Sebagai contoh silahkan buka kamus online seperti http://sederet.com/ atau http://kamus.net/
Kita lihat juga bunyi Imamat 11:7 dari Alkitab Today’s English Version, menerjemahkan dengan kata pigs (babi-babi):
Do not eat pigs. They must be considered unclean; they have divided hoofs, but do not chew the cud. Leviticus 11:7 (Today’s English Version)
Jadi maksudnya adalah semua babi tidak boleh dimakan, karena semua babi pasti berkuku belah yaitu kukunya bersela panjang tetapi tidak memamah biak.
Larangan memakan daging binatang haram adalah dari TUHAN sendiri. Mengapa Tuhan melarang umatNya memakan daging binatang haram?
sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi." "Janganlah engkau memakan sesuatu yang merupakan kekejian. Ulangan 14:2,3
Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus....jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.
Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung
dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang
mengeriap di atas bumi, yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang
tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang
tidak boleh dimakan." Imamat 11:1-2,44-47 Mengapa umat Tuhan tidak boleh memakan daging binatang/hewan yang haram? Karena Tuhan adalah Kudus, umatNya juga harus kudus dengan mengikuti perintahNya, salah satu perintah agar kita kudus adalah dengan tidak memakan daging yang Tuhan nyatakan haram.
Kita Masuk di
zaman Perjanjian Baru
Daging haram tidak pernah disebutkan itu sebagai makanan, mari kita telusuri satu per satu ayat-ayat di Perjanjian Baru. Perlu anda ketahui bahwa tidak ada satu ayatpun di Perjanjian Baru yang mengatakan atau menyatakan bahwa Yesus atau murid-muridNya atau para Rasul memakan daging binatang haram. Masalah-masalah makanan dan minuman dalam perjanjian baru bukan masalah daging binatang haram dan daging binatang halal. Tetapi terbagi dalam 3 kategori besar, yaitu:
1. Pembasuhan tangan, adat istiadat orang Yahudi yaitu tidak boleh makan dengan tangan najis, yaitu makanan tidak boleh dimakan bila tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dahulu (bukan pembasuhan tangan biasa). Yesus menyatakan semua makanan halal artinya adalah makanan boleh dimakan walaupun tidak melalui upacara pembasuhan tangan (Markus 7 paralel dengan Matius 15). Baca Matius 15:1-20 (ayat kunci di dalam Matius 15:20 yang berbunyi: Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang). Markus 7 dan Matius 15 ini tidak berbicara mengenai makanan haram halal. Kita akan pelajari lebih lanjut.
2. Makanan minuman yang sudah tidak perlu lagi diadakan (dirayakan), yaitu makanan minuman yang menyangkut upacara-upacara bayangan yang sudah dipakukan di kayu salib, karena merupakan lambang atau wujud dari pada Yesus sendiri yang adalah korban (domba) yang sesungguhnya. Ini tidak berbicara tentang makanan/daging haram halal atau makanan minuman yang merusak tubuh atau juga vegetarian. Makanan haram dan halal atau makanan minuman yang merusak tubuh atau tentang vegetarian tidak ada hubungan dengan makanan minuman yang mewujudkan atau melambangkan pengorbanan Yesus di salib. (Kolose 2:16,17; Ibrani 9:10). Kita akan pelajari lebih lanjut.
3. Daging binatang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala, sehingga beberapa orang mengatakan bahwa daging halal itu adalah daging haram karena sudah dipersembahkan kepada berhala, dan yang lain mengatakan bahwa daging itu tetap halal karena mereka tidak percaya adanya berhala, Paulus mengatakan itu tergantung dari hati nurani anda, yang penting jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain (I Korintus 8:4-13; 10:14-33; I Timotius 4:1-5; Roma 14:17). Kita akan pelajari lebih lanjut.
Mari kita bahas satu per satu ayat-ayat di Perjanjian Baru. Markus 7:19 karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Pertanyaan: Apakah Yesus menyatakan bahwa semua hewan (binatang) tidak ada lagi yang haram dan menjadi halal dan boleh dimakan? banyak orang berpatokan pada kalimat ini, mari kita selidiki baik-baik. Jawaban: Baca Judul dari Markus 7 ini (judul mewakili isi), baca keseluruhan Markus 7 ini (ayat kunci di dalam Markus 7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.), dan baca juga cerita yang sama di dalam Matius 15:1-20 (ayat kunci di dalam Matius 15:20 yang berbunyi: Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."). Judul mewakili isi, judul Markus 7 ini adalah: Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi. Markus 7 ini yang paralel dengan Matius 15, tidak berbicara mengenai makanan haram dan halal tetapi berbicara mengenai adat istiadat orang Yahudi.
Bagaimana adat istiadat orang Yahudi? Orang Yahudi menganggap semua orang selain mereka adalah najis, hanya mereka saja yang suci, hanya kena bayangan orang lain (selain Yahudi) saja mereka menganggap mereka sudah najis, apalagi kalo bepergian, dan suatu hal yang tidak mungkin untuk makan dengan orang lain (selain Yahudi), itulah sebabnya mereka pernah menegur Yesus karena makan dengan orang berdosa, ayatnya dalam Matius 9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" juga dalam Lukas 19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Ok, kembali ke pertanyaan diatas, jadi jawabannya adalah karena Yahudi menganggap bahwa orang lain adalah najis, untuk itu adat istiadat mereka harus selalu mengadakan pembasuhan tangan dulu baru boleh makan, apalagi kalau pulang dari pasar, mereka harus mengadakan pembasuhan diri dulu baru boleh makan (baca Markus 7:2-5). inilah yang Yesus tidak suka, oleh karena itu Yesus menyatakan semua makanan halal, maksudnya adalah makanan boleh dimakan walaupun tidak melalui pembasuhan tangan… ayatnya di dalam Matius 15:20 yang berbunyi: Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." Pembasuhan tangan orang Yahudi bukan pembasuhan tangan biasa, anda bisa bayangkan bagaimana jika seseorang membasuh tangan untuk menghilangkan sesuatu kenajisan, tujuan orang Yahudi mengadakan pembasuhan tangan dan bahkan pembasuhan diri ini bukan untuk menjaga kebersihan tetapi untuk menghilangkan kenajisan karena menganggap orang lain najis. Pertanyaan selanjutnya kalau begitu apakah Yesus tidak cuci tangan baru Ia makan? Kalau begitu Yesus tidak jaga kebersihan, apakah demikian? Orang Yahudi bukan sekedar cuci tangan, tetapi mengadakan upacara pembasuhan tangan. Yesus cuci tangan tetapi tidak ikut upacara pembasuhan tangan. Sebenarnya jika anda melihat bahasa asli Alkitab dari bahasa Yunani dan Ibrani yang diterjemahkan oleh King James Version (KJV) yang merupakan terjemahan asli, maka Markus 7:19 pada terjemahan baru (TB) yang diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) ini sebenarnya tidak ada tambahan kalimat "dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal". Terjemahan yang tepat dapat anda lihat di Alkitab terjemahan lama (TL) oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), mari kita lihat:
Terjemahan bahasa Yunani (Gerika) : o t i o u k e i s p o r e u e t a i a u t o u e i V t h n k a r d i a n a l l ˘ k o i l i a n , k a i e i V t o n a f e d r w n a e k p o r e u e t a i , k a q a r i z w n p a n t a t a b r w m a t a ; (oti ouk eisporeuetai autou eiV thn kardian all˘ koilian, kai eiV ton afedrwna ekporeuetai, kaqarizwn panta ta brwmata).
Terjemahan King James Version (KJV) adalah terjemahan dari bahasa asli : "Because it entereth not into his heart, but into the belly, and goeth out into the draught, purging all meats?"
Terjemahan yang tepat dapat anda lihat di
Alkitab
terjemahan lama yaitu : "Karena itu bukannya masuk ke dalam hati,
melainkan ke dalam perut, lalu keluar ke dalam jamban, dengan demikianlah
membersihkan segala makanan itu?" Markus 7:19 Terjemahan Lama
(TL). Inilah arti yang tepat dari Markus 7:19 yang bisa kita temukan di Alkitab terjemahan lama, tetapi kita tidak perlu khawatir dan bingung dengan terjemahan baru, karena kita bisa mengerti dengan baik maksud Yesus. Untuk itulah kita disini belajar, menyelidiki Alkitab. Perlu anda ketahui bahwa tidak ada satu ayatpun di Perjanjian Baru yang mengatakan atau menyatakan bahwa Yesus atau murid-muridNya atau para Rasul memakan daging binatang haram. Mari kita telusuri satu per satu ayat-ayat selanjutnya dalam Perjanjian baru. Ok kita lanjutkan ke pembahasan ayat selanjutnya.
Kisah Para Rasul 10:14,15 14 Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.“ 15 Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.“
Baca keseluruhan Kisah pasal 10, ini adalah khayal yang Allah berikan kepada Petrus. Apa arti khayal ini? Mari kita selidiki baik-baik. Kita lihat ayat-ayat kelanjutannya yang merupakan ayat-ayat kunci dari Kisah pasal 10 ini,
Kisah Para Rasul
10:28,34,35
Kita lihat juga ayat di pasal 11, Kesimpulan dari Kisah pasal 10 ini : Petrus tidak pernah memakan sesuatu (daging) yang haram dan yang tidak tahir (ayat 14), ini membuktikan bahwa Markus 7:19 yang telah kita bahas diatas BUKAN maksud Yesus menghalalkan setiap daging haram, karena sesudah Yesus terangkat ke Surga, Petrus mengaku bahwa dia tidak pernah memakan daging binatang haram. Petrus tidak memakan makanan (daging) haram ini BUKAN karena Petrus masih menggunakan keyahudiannya seperti tanggapan beberapa segolongan Kristen, tetapi karena larangan memakan daging haram ini tetap berlaku, dan maksud semua ini adalah menyangkut adat istiadat orang Yahudi yang menganggap orang lain najis atau haram. Bukan artinya setelah Petrus dapat khayal itu, dia lalu menyembelih binatang haram dan memakannya, tidak, ayat penjelasannya dapat anda baca dalam kisah 10:28,34-35 diatas bahwa maksud khayal itu adalah jangan kita mengharamkan orang, semua orang boleh selamat. mengapa Allah memberikan khayal ini? karena orang Yahudi itu terlalu menganggap orang lain itu najis, hanya kena bayangan orang lain saja mereka sudah najis, oleh karena itu Allah memberikan khayal ini agar Petrus dan umat-umat Tuhan jangan menganggap orang lain najis atau haram atau tidak tahir. Selain itu, ini juga adalah penggenapan nubuatan dari Daniel (Daniel 9:24) bahwa Israel sudah ditolak Allah secara bangsa, karena memang dulu umat israel ini adalah umat pilihan Allah karena Allah mau umatNya ini menjadi terang kepada bangsa-bangsa lain agar bisa datang kepada Allah, tetapi karena mereka menolak Allah dan meniru tingkah laku bangsa-bangsa yang Allah tidak suka (seperti menyembah allah lain, dll) yang mana bukan menjadi terang tetapi sebaliknya dan bahkan mereka sendiri yang menyalibkan Yesus, dan batas akhir adalah disaat stefanus dilempari dengan batu oleh mereka (tahun 34) sehingga keselamatan bukan lagi secara bangsa, tetapi secara perorangan dimana setiap orang yang percaya berhak mendapatkan keselamatan. Arti khayal atau penglihatan ini adalah jangan mengharamkan orang, semua orang boleh selamat bukan hanya orang Yahudi saja, sebab kebiasaan Yahudi adalah menganggap orang lain selain Yahudi adalah najis atau haram.
Pembahasan ayat berikutnya, I Korintus 6:12 Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.
Apakah ayat ini menerangkan bahwa tidak ada lagi makanan haram dan halal?
Judul I Korintus 6:12 adalah Nasihat terhadap percabulan. tidak berbicara mengenai daging binatang haram dan halal.
Alkitab bahasa asli yaitu bahasa Gerika (Yunani) disebut: Panta moi exestin kata halal di ayat ini ialah exestin. kamus bahasa Yunani mengartikan exestin yaitu: It is proper, permitted or lawful; it is possible. Kata yang tepat untuk diterjemahkan adalah it is possible. Jadi ayat di atas artinya adalah "Segala sesuatu adalah mungkin bagiku". Maksudnya adalah mungkin bagi Paulus untuk melakukan perzinahan/percabulan tapi Paulus tidak mau.
Pembahasan ayat berikut ini adalah salah satu ayat yang menjadi senjata untuk menghalalkan semua makanan dan menghapus hari sabat, mari kita lihat, selidiki dan pelajari:
Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus. Kolose 2:16,17
Perhatikan ayat 17: semua yang merupakan bayangan atau yang mewujudkan Yesus… apa saja yang merupakan lambang atau wujud atau bayangan dari Yesus? Tentulah korban beserta hukum taurat yang mengatur semua peraturan-peraturan upacara-upacara korban penghapusan dosa… semua korban (domba, dan lain-lain) yang dipersembahkan beserta upacara-upacaranya adalah mewujudkan pengorbanan Yesus di salib… semua itu sudah dihapus Yesus...
Mari kita lihat lebih dahulu ayat-ayat berikut yang menyatakan siapa Yesus itu: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Yohanes 1:29 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. I Korintus 5:7 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. I Petrus 1:18,19
Mari kita bahas Kolose 2:16,17 diatas... Makanan minuman, hari raya, bulan baru Makanan minuman disini BUKAN masalah makanan/daging haram dan halal atau tentang vegetarian…Makanan minuman disini adalah makanan minuman yang menyangkut dengan upacara-upacara korban penghapusan dosa yang melambangkan Yesus yang sudah dihapus Yesus saat kematianNya di salib yang sudah tidak perlu lagi…ingat kuncinya di ayat 17 "semua yang melambangkan Yesus", semua itu sudah tidak perlu lagi untuk dirayakan.
Makanan haram dan halal atau tentang vegetarian tidak ada hubungan dengan makanan minuman yang mewujudkan atau melambangkan pengorbanan Yesus di salib. Binatang/hewan yang digunakan untuk korban persembahan yang kudus dan korban penghapusan dosa yang melambangkan Yesus adalah binatang halal BUKAN binatang haram. Oleh karena itu tidak ada hubungan masalah daging haram halal atau vegetarian dengan pengorbanan Yesus di salib. Sebagai contoh hewan yang digunakan sebagai korban adalah domba (bagi orang yang mampu) dan burung merpati (bagi orang yang tidak mampu). Binatang/Hewan ini adalah binatang halal. Tidak pernah ada dalam Alkitab dicatat bahwa binatang haram dipersembahkan sebagai korban persembahan kudus dan korban penghapusan dosa kepada Tuhan. Sebagai contoh kita lihat yang dilakukan oleh Nuh: Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Kejadian 8:20
Jadi tidak ada hubungan masalah daging haram halal atau vegetarian dengan upacara-upacara yang melambangkan pengorbanan Yesus di salib. Kolose 2:16,17 ini berbicara mengenai makanan minuman yang menyangkut upacara-upacara korban yang melambangkan Yesus yang sudah dihapus Yesus saat kematianNya di salib yang sudah tidak perlu lagi, bukan mengenai masalah daging binatang haram halal atau mengenai vegetarian.
Mari kita lihat ayat mengenai makanan dan minuman, hari raya, bulan baru, yang sudah dihapus Yesus ini: "Ingatlah akan bulan Abib dan rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, sebab dalam bulan Abib itulah TUHAN, Allahmu, membawa engkau keluar dari Mesir pada waktu malam. Maka engkau harus menyembelih kambing domba dan lembu sapi sebagai korban Paskah bagi TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih TUHAN untuk membuat nama-Nya diam di sana. Engkau harus memasaknya dan memakannya di tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu; kemudian paginya engkau harus pulang kembali ke kemahmu. Ulangan 16:1,2,7 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit. Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Keluaran 12:8,11
Masih perlukah kita rayakan paskah? tidak perlu lagi, karena domba paskah adalah Yesus Kristus sendiri. kita lihat firman Tuhan melalui tulisan Rasul Paulus: Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. I Korintus 5:7 Yesuslah wujud dari domba paskah itu, kita sudah tidak perlu lagi rayakan paskah, semua hukum taurat yang berisi dan mengatur tentang upacara-upacara bayangan (bukan 10 hukum Allah) sudah dipalangkan di kayu salib, hukum upacara-upacara itu sudah tidak perlu lagi, karena lambang telah bertemu dengan yang dilambangkan. Hal-hal seperti inilah yang dimaksudkan dalam kolose 2:16,17 bahwa semua ini sudah tidak perlu lagi, jangan anda membiarkan orang menghukum anda tentang makanan minuman ini, karena semua ini sudah digenapi dalam Yesus, wujudnya adalah Yesus.
ini adalah contoh makanan minuman, hari raya, bulan baru, yang sudah tidak perlu lagi karena semua hukum upacara-upacara ini sudah berakhir di salib. Sebagai ganti paskah ini adalah Tuhan meminta kita untuk merayakan perjamuan suci (Lukas 22:19,20; I Korintus 11:23-26) yang didahului dengan pembasuhan kaki (Yohanes 13:14,15,17) untuk mengingat dan memberitakan pengorbanan Yesus di salib yang sangat mulia ini.
Hari Sabat Hari sabat yang dihapus Yesus saat kematianNya di salib ini bukan sabat hari ketujuh…gak akan nyambung, karena sabat hari ketujuh ini mengarah ke penciptaan dunia ini, bukan mengarah kepada upacara-upacara bayangan yang dihapus Yesus, sabat hari ketujuh mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Pencipta dan kita adalah ciptaan, dan ini termasuk dalam 10 hukum Allah, yang mana Yesus tidak menghapus 10 hukum Allah saat kematianNya di salib…
hari sabat yang dihapus Yesus di salib adalah semua hari sabat bayangan yang dirayakan yang mana semuanya itu mengarah kepada Yesus sebagai korban, hari-hari sabat ini sudah tidak perlu lagi karena wujudnya adalah Yesus.
Contoh hari sabat yang hanya sebagai bayangan yang sudah dihapus Yesus adalah hari raya pendamaian (grafirat). Hari raya pendamaian atau dikenal dengan sebutan hari raya grafirat adalah upacara penghapusan dosa yang diperingati sekali setahun, hari itu haruslah menjadi hari sabat…artinya pada hari pendamaian ini orang harus berhenti bekerja, mari kita lihat ayatnya: Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Imamat 16:29,30,31 Selama-lamanya disini maksudnya adalah sampai kepada kematian Yesus disalib menebus dosa manusia. Yesuslah korban, domba, darah yang sesungguhnya...
Contoh lain adalah sabat yobel, ini juga sudah tidak perlu lagi kita rayakan. Memang secara mata iman kita sedang menantikan yobel yang sesungguhnya pada saat kedatangan Yesus yang kedua kali yang akan benar-benar membebaskan kita dari belenggu dosa dunia ini, tetapi sabat yobel ini tidak perlu lagi kita rayakan karena ini melambangkan atau mengarah kepada Yesus sebagai Pelepas, Pembebas kita dari dosa yang sudah mati menebus kita di salib.
Hari sabat hari ketujuh harus tetap dipelihara karena ini bukan mengarah kepada Yesus sebagai domba korban yang akan dihapus di salib, tetapi sabat hari ketujuh ini mengarah kepada peristiwa penciptaan dunia ini. karena Paulus sendiri mengatakan dalam buku Ibrani: Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Ibrani 4:4,9 Sabat hari ketujuh adalah kekal sampai di dalam kerajaan Sorga (Yesaya 66:22,23)
Untuk lebih jelas pembahasan mengenai sabat, silahkan masuk ke alamat ini: http://charleysakul.net/hidupbaru/sabat.html
Semua makanan minuman, hari raya, bulan baru, hari sabat, yang mengarah kepada Yesus sebagai korban, domba, darah yang sesungguhnya, semua upacara-upacara bayangan ini sudah tidak perlu lagi untuk dirayakan karena wujudnya adalah Yesus.
Pembahasan ayat selanjutnya, Ibrani 9:10 karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.
Banyak orang yang hanya sekilas membaca ayat ini kemudian langsung mengambil kesimpulan bahwa makanan minuman itu tidak penting dan bisa makan apa saja. Ok Mari kita bahas.
Agar anda tidak bingung dan tidak salah dalam mengerti suatu ayat, yang pasti berdoa terlebih dahulu, lau bacalah topik atau judul dari ayat tersebut, kemudian baca keseluruhan ayat-ayat (sebelum dan/atau sesudah) dalam satu topik/judul tersebut. Sekitar 50-90% anda akan mengerti maksud ayat tersebut. Dan untuk menambah pemahaman bandingkan dengan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab. Ayat Alkitab tidak pernah saling bertentangan, bila ada ayat yang anda kurang paham, kita bisa diskusi bersama-sama, silahkan masuk ke forum diskusi.
Ibrani 9:10 ini adalah paralel dengan pembahasan yang baru saja kita lewati (Kolose 2:16,17), yaitu mengenai makanan minuman yang mengarah kepada Yesus sebagai korban di salib. Untuk Ibrani 9:10 ini, seperti biasa agar memahami suatu ayat yang kelihatannya sulit untuk dimengerti, silahkan baca judul/perikop lalu baca keseluruhan ayat-ayatnya.
Perhatikan kalimat "makanan minuman...yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan." Apakah waktu pembaharuan itu? Itulah kematian Yesus di salib sebagai korban. Ini adalah makanan minuman pada saat orang mengadakan upacara-upacara korban, dimana semua ini telah digenapi di dalam Yesus. Yesus telah membaharuinya. Anda tidak perlu lagi potong domba lalu memasaknya dan memakannya. Seperti contoh pada hari raya paskah, domba yang kita potong kita harus masak dan makan (Ulangan 16:1,2,7). Kita tidak perlu lagi merayakan paskah, karena Yesuslah domba paskah yang sebenarnya (I Korintus 5:7). Semua upacara-upacara ini yang di dalamnya berisi peraturan makanan minuman, hari-hari raya, sabat-sabat bayangan (bukan sabat hari ketujuh) telah berakhir di salib, karena Yesus domba yang sesungguhnya telah dikorbankan demi keselamatan saudara dan saya, telah menghapuskan semua upacara-upacara bayangan tersebut. Sebagai ganti semua ini adalah Tuhan meminta kita untuk merayakan perjamuan suci (Lukas 22:19,20; I Korintus 11:23-26) yang didahului dengan pembasuhan kaki (Yohanes 13:14,15,17) untuk mengingat dan memberitakan pengorbanan Yesus di salib yang sangat mulia ini.
Pembahasan ayat berikut ini adalah yang sangat sensitif bagi orang yang membacanya yaitu ayat 4, tetapi marilah kita baca mulai ayat pertama. I Timotius 4:1-5
1 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan
bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti
roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan 3 Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. 4 Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatu pun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur, 5 sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.
Ayat 4 ini adalah ayat yang paling sering digunakan sebagai senjata bahwa semua yang diciptakan Allah boleh dimakan dan tidak ada yang haram, marilah kita selidiki ayat ini dengan baik.
Ayat ini tidak berbicara tentang daging haram dan halal. Kata "haram" di ayat ini tidak sama dengan "haram" yang di imamat 11 juga dalam Kisah 10:14. Kata "haram" di I Timotius 4:4 ini adalah dalam Alkitab terjemahan baru (TB). Bila anda mau terjemahan yang tepat, bacalah Alkitab terjemahan lama, karena disana tidak menggunakan kata haram. Kata "haram" di ayat ini dalam bahasa asli yaitu bahasa Yunani adalah apoblhton. Diterjemahkan oleh King James Version (KJV) yang merupakan terjemahan dari bahasa asli adalah to be refused. Terjemahan New International Version (NIV) ialah to be rejected. Dalam bahasa Indonesia "to be refused" atau "to be rejected" di ayat ini artinya adalah "ditolak, dibuang, dilemparkan dan ditanggalkan".
Jadi kata refused atau rejected sangat berbeda dengan kata haram. Segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah baik adanya. Kejadian 1:31 berbunyi: "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik." Tidak ada ciptaan Allah yang harus ditolak atau dibuang, dengan kata lain, tidak ada satupun yang Allah ciptakan itu tidak berguna sehingga kita harus membuangnya. Masing-masing Allah ciptakan ada fungsinya.
Terjemahan yang tepat dari ayat ini (I Timotius 4:4) dapat anda lihat di Alkitab Terjemahan Lama (TL) cetakan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Bila anda masih mempunyai dan menyimpan Alkitab terjemahan lama coba buka kembali dan lihat isi ayat ini, bunyinya adalah:
Karena sekalian yang dijadikan Allah itu baik, dan satu pun tiada patut terbuang, jikalau ia itu diterima dengan syukur, I Timotius 4:4 Terjemahan Lama (TL).
Ayat ini ditulis Paulus kepada Timotius adalah
dalam menghadapi pengajaran sesat, mari kita perhatikan untuk diselidiki. Paulus memperingatkan akan ajaran sesat yaitu melarang orang kawin dan melarang orang memakan makanan yang diciptakan Allah (ayat 3). Melarang orang kawin itu sudah jelas dan mudah dimengerti karena Allah telah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia". Kejadian 2:18. Jadi ajaran yang mengatakan bahwa manusia tidak boleh kawin (melarang orang kawin), itu adalah ajaran sesat. Memang Paulus mengatakan bahwa kalau anda sendiri yang tidak mau menikah, asal anda kuat tidak apa-apa, terserah anda, tetapi asal anda kuat dan tidak terbakar dengan hawa nafsu, tetapi bila anda tidak kuat dan hanya terbawa hawa nafsu, lebih baik anda menikah (I Korintus 7:9). masalah melarang orang kawin ini mudah dimengerti. ok kita lanjutkan.
Yang menjadi masalah adalah "melarang orang memakan makanan yang diciptakan Allah". Perhatikan baik-baik bahwa melarang orang memakan makanan yang diciptakan Allah adalah ajaran setan-setan (ayat 1) yang bertentangan dengan Firman Allah. Apakah makanan yang Allah ciptakan bagi manusia itu? Mari kita lihat ayatnya:
Inilah makanan pertama yang Allah ciptakan bagi manusia sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Setelah jatuh ke dalam dosa, mulailah manusia memakan juga sayur-sayuran, kita lihat ayatnya:
semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu; Kejadian 3:18
Setelah jatuh ke dalam dosa Allah memberikan juga daging binatang/hewan untuk dimakan, tetapi tidak semua daging hewan boleh dimakan karena Allah telah tentukan yang mana yang haram (tidak boleh) dan yang mana yang halal (yang boleh) untuk dimakan, dan binatang haram dan halal ini BUKAN mulai dari bangsa Israel atau orang Yahudi, karena jauh sebelum bangsa Israel ada, dari sebelum air bah, Nuh telah mengetahui yang mana binatang halal dan yang mana binatang haram, mari kita lihat ayatnya di kitab kejadian: Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; Kejadian 7:2 yang nanti secara terperinci tertulis dalam Imamat 11 dan Ulangan 14.
Perhatikan ayat Kejadian 7:2 diatas ini, Allah
tidak menciptakan binatang haram untuk dimakan, mengapa binatang haram hanya
1 pasang yang masuk dalam bahtera? karena hanya untuk hidup lalu melanjutkan
keturunan, Tidak untuk dimakan. Hanya 1 pasang (jantan dan betina), tidak
mungkin untuk dimakan. Jadi binatang haram bukan untuk dimakan. Sebaliknya
mengapa binatang halal 7 pasang? Karena untuk dimakan, untuk dipersembahkan
sebagai korban yang kudus kepada Tuhan dan untuk hidup melanjutkan keturunan. Ayat penutup dari Imamat 11 berbunyi: Itulah hukum tentang binatang berkaki empat, burung-burung dan segala makhluk hidup yang bergerak di dalam air dan segala makhluk yang mengeriap di atas bumi, yakni untuk membedakan antara yang najis dengan yang tahir, antara binatang yang boleh dimakan dengan binatang yang tidak boleh dimakan." Imamat 11:46-47.
Mengapa kita tidak boleh memakan daging binatang
haram?
Jadi daging binatang yang Allah ciptakan untuk dimakan adalah daging binatang halal. Melarang orang memakan daging binatang haram itu bukanlah ajaran sesat atau ajaran setan-setan karena itu berasal dari Allah sendiri. Sebaliknya, ajaran yang mengatakan bahwa daging binatang haram boleh dimakan, justru itulah ajaran sesat atau ajaran setan-setan karena bertentangan atau tidak sesuai dengan Firman Allah. Tuhan tidak ciptakan binatang haram untuk dimakan manusia. Yang memberi perintah daging binatang haram tidak boleh dimakan adalah Tuhan bukan manusia.
Masalah daging di Perjanjian Baru adalah daging binatang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala, sehingga beberapa orang mengatakan bahwa daging halal itu adalah daging haram karena sudah dipersembahkan kepada berhala, dan yang lain mengatakan bahwa daging itu tetap halal karena mereka tidak percaya adanya berhala, jadi tidak masalah untuk dimakan. Paulus mengatakan itu tergantung dari hati nurani anda, yang penting jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.
I Timotius 4:4 ini paralel dengan I Korintus 10:28,30 yang berbunyi: 28 Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani. 30 Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?"
Surat Paulus kepada Timotius ini bahwa kita tidak perlu membuang makanan yang diciptakan Allah untuk kita makan, jika kita menerima dengan ucapan syukur dan telah mendoakan makanan itu, karena semua makanan yang Allah telah ciptakan untuk dimakan itu telah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa kita kepada Tuhan (ayat 4).
Berikut ini adalah bunyi ayat I Timotius 4:3-5 Alkitab Terjemahan Lama (TL) yang merupakan terjemahan yang tepat dari bahasa asli, karena disana tidak ada kata haram:
sambil melarangkan menikah dan memantangkan berbagai-bagai jenis makanan yang dijadikan Allah, supaya diterima dengan syukur oleh orang yang beriman dan yang mengetahui akan hal yang benar. Karena sekalian yang dijadikan Allah itu baik, dan satu pun tiada patut terbuang, jikalau ia itu diterima dengan syukur, karena itulah dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa. I Timotius 4:3-5 Terjemahan Lama (TL).
Jadi namanya daging binatang yang dimakan manusia di dalam Alkitab adalah pasti daging binatang halal, ayatnya jelas tertulis dalam Kejadian 7:2 juga Imamat 11, dan ini tetap berlaku di zaman Perjanjian Baru seperti pengakuan Petrus dalam Kisah Para Rasul 10:14 yang berbunyi: Tetapi Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.“ Daging binatang haram adalah bukan makanan manusia. Allah tidak menciptakan binatang haram untuk dimakan, sebaliknya yang Allah ciptakan untuk dimakan adalah daging binatang halal. Petrus tidak memakan makanan (daging) haram ini BUKAN karena Petrus masih menggunakan keyahudiannya seperti tanggapan beberapa segolongan Kristen, tetapi karena larangan memakan daging haram ini tetap berlaku, dan arti khayal yang diberikan kepada Petrus ini adalah jangan mengharamkan orang, semua orang boleh selamat bukan hanya orang Yahudi saja, sebab kebiasaan Yahudi adalah menganggap orang lain najis atau haram. Arti khayal yang diberikan kepada Petrus adalah Kita tidak boleh menganggap orang lain najis atau haram, semua berhak mendapat keselamatan, ayatnya dapat anda baca di Kisah 10:28,34-35. Bahkan larangan memakan daging binatang haram ini adalah sampai kedatangan Yesus kedua kali nanti, ayatnya dapat anda baca di Yesaya 66:15,17
***
Beberapa pembahasan berturut-turut berikut ini semuanya berbicara mengenai makanan-minuman, daging binatang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala, sehingga beberapa orang mengatakan bahwa makanan-minuman, daging itu adalah haram. Alasan mengatakan tidak boleh dimakan (haram) BUKAN karena makanan minuman, daging binatang itu adalah benar-benar haram tetapi karena sudah dipersembahkan kepada berhala. Tetapi bagi sebagian orang, mereka yang tidak percaya adanya berhala mereka mengatakan bahwa makanan minuman, daging halal itu adalah tetap halal dan tidak ada masalah, mengapa? karena mereka hanya percaya Tuhan dan tidak percaya adanya berhala.
Paulus adalah orang Yahudi. Perlu anda ketahui bahwa pasar-pasar Yahudi di zaman Paulus (bahkan sampai sekarang) tidak pernah menjual daging binatang haram. Daging yang dipermasalahkan di Perjanjian Baru adalah daging halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala. Beberapa orang mengatakan daging itu tidak boleh dimakan (haram) karena sudah dipersembahkan kepada berhala tetapi beberapa orang lainnya mengatakan bahwa daging itu tetap halal karena mereka tidak percaya adanya berhala, mereka hanya percaya kepada Tuhan. Paulus membenarkan keduanya. Paulus mengatakan itu tergantung dari hati nurani anda, yang penting jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Inilah masalah-masalah yang Paulus hadapi.
Jadi masalah makanan dan minuman juga daging di Perjanjian Baru ini BUKAN masalah makanan minuman, daging binatang haram, atau bukan juga masalah vegetarian (sehat dan tidak sehat), bukan juga masalah makanan minuman yang merusak kesehatan tubuh manusia, tetapi masalah disini adalah mengenai makanan dan minuman juga daging, yang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala.
Mari kita lihat dan bahas ayat-ayatnya:
Ayat berikut ini adalah salah satu ayat yang dijadikan alasan untuk boleh makan apa saja, bahwa masalah makan minum tidaklah penting, apa saja boleh dimakan:
I Korintus 8:8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan."
Untuk mengerti suatu ayat, kita perlu lihat dalam konteks apa ayat tersebut, dan apa latar belakang penulisan ayat tersebut. Agar anda dapat mengerti, bacalah judul dan baca ayat-ayat sebelum dan/atau sesudahnya dalam topik/perikop tersebut.
Judul I Korintus 8 adalah: "Tentang persembahan berhala" tidak berbicara tentang daging haram halal atau vegetarian atau juga makanan-minuman yang merusak tubuh manusia.
Untuk lebih jelasnya bacalah ayat 4-6, 8-9, 13, bunyinya seperti di bawah ini:
4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa." 5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi -- dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian -- 6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. 8 "Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan." 9 Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah. 13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
Jadi sudah jelas bahwa yang Paulus maksudkan disini atau latar belakang penulisan ayat ini adalah bukan berbicara tentang haram halal, tetapi berbicara tentang daging yang sudah dipersembahkan kepada berhala (ayat 4). Itu tergantung hati nurani anda, kalau anda tidak percaya adanya berhala, silahkan makan, tetapi bila anda ragu, jangan makan. Paulus membenarkan keduanya, semuanya itu tergantung hati nurani anda. Inilah latar belakang ditulis ayat 8. Tetapi bila anda memilih untuk makan, janganlah menjadi batu sandungan bagi orang lain yang melihatnya (ayat 9). Artinya adalah bila anda memilih untuk makan, jangan sampai pilihan anda ini melemahkan iman orang lain. Lebih baik anda tidak makan daging persembahan berhala tersebut dari pada makan lalu menjadi batu sandungan/melemahkan orang lain. Inilah latar belakang ditulis ayat 13, dimana Paulus katakan bila dia menjadi batu sandungan bagi orang lain, maka lebih baik baginya (Paulus) untuk tidak memakan daging selamanya (ayat 13).
***
Ayat berikut ini adalah juga ayat yang dijadikan alasan bahwa masalah makan minum tidaklah penting, apa saja boleh dimakan. Mari kita lihat ayatnya:
I Korintus 10:25-27 25 Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. 26 Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan." 27 Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Penjelasan: Jangan berhenti di ayat 27. Ayat kuncinya ada di ayat 28, teruskanlah membaca ayat selanjutnya maka anda akan mengerti. Mari kita lihat ayat selanjutnya (ayat 28-31):
28 Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani. 29 Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? 30 Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?" 31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Pembahasan ini sama dengan pembahasan-pembahasan di atas yang baru kita lalui, yaitu berbicara mengenai makanan dan minuman juga daging, yang halal yang sudah dipersembahkan kepada berhala.
Mengapa Paulus mengatakan boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging (ayat 25)? Karena pasar-pasar Yahudi di zaman Paulus (bahkan sampai sekarang) tidak pernah menjual daging binatang haram, semua yang dijual di pasar daging adalah daging binatang halal. Permasalahannya adalah ada sebagian orang yang menjual daging halal yang telah dipersembahkan kepada berhala. Beberapa orang mengatakan daging halal itu tidak boleh dimakan (haram) karena sudah dipersembahkan kepada berhala tetapi beberapa orang lainnya mengatakan bahwa daging itu tetap halal karena mereka tidak percaya adanya berhala, mereka hanya percaya kepada Tuhan (ayat 26). Paulus membenarkan keduanya. Paulus mengatakan itu tergantung dari hati nurani anda, yang penting jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain (ayat 28).
***
Ayat berikut ini juga merupakan ayat yang dijadikan alasan untuk boleh makan apa saja, mari kita bahas:
Roma 14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ayat-ayat yang sering menjadi masalah atau perdebatan dalam hal makanan di Roma 14 adalah: Ayat 2-3,14-15,17,20-23
Kalau seandainya semua makanan dan minuman dibolehkan, mengapa Paulus mengatakan bahwa pemabuk tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga? Mari kita lihat ayatnya:
pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. I Korintus 6:10
bahkan kata-kata Paulus berikut ini lebih ekstrim/sadis lagi yaitu jangan bergaul bahkan jangan makan bersama dengan pemabuk, mari kita lihat ayatnya:
Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. I Korintus 5:11
Ayat-ayat I Korintus 6:10 dan I Korintus 5:11 ini bebicara mengenai makanan minuman yang merusak tubuh. Ini tidak ada hubungannya dengan Roma 14. ini hanya sebagai perbandingan saja. Jadi suatu ayat harus dilihat dari konteksnya. Apa maksud dan latar belakang suatu ayat itu ditulis. Begitu juga dengan Roma 14, dalam hal apa Paulus berbicara.
Kita kembali ke Roma 14. Roma 14 ini pasangan (paralel) dengan I Korintus 8:4-13 dan I Korintus 10:28-31 yang telah dibahas diatas. Baca ayat-ayat yang di Roma 14 ini yang sering membuat orang bingung dan yang menjadi perdebatan yaitu Roma 14:2-3,14-15,17,20-23 lalu baca I Korintus 8:4-13 dan I Korintus 10:28-31. Maka oleh pertolongan Roh Kudus, anda akan segera mengerti apa maksud Paulus menulis semua ini.
Judul Roma 14:1-12 adalah “Jangan menghakimi saudaramu” Judul Roma 14:13-23 adalah “Jangan memberi batu sandungan”
Latar belakang ditulis Roma 14:17 ini adalah seperti yang sudah dibahas dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya di atas tadi bahwa disini (Roma 14 ini) Paulus berbicara mengenai hati nurani dan pilihan masing-masing orang, mengapa? Karena makanan minuman ini bukan masalah daging binatang yang haram, dan bukan juga mengenai makanan minuman yang merusak tubuh manusia, tetapi masalah disini adalah makanan minuman (daging) halal yang telah dipersembahkan kepada berhala, sehingga sebagian orang mengatakan bahwa makanan minuman (daging) itu tidak boleh dimakan, tetapi pada sebagian orang yang lain mengatakan bahwa boleh dimakan karena mereka tidak percaya adanya berhala dengan alasan bahwa mereka hanya percaya Tuhan. Dalam kasus ini Paulus membenarkan kedua-duanya. Tetapi Paulus mengingatkan bagi mereka yang memilih untuk memakannya agar jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain yang tidak memakannya,
Itulah sebabnya beberapa orang memilih untuk tidak memakan daging dan hanya makan sayur-sayuran (ayat 2-3), mengapa? karena untuk menghindari daging yang telah dipersembahkan kepada berhala.
Paulus juga mengatakan bahwa bila makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala ini menjadi batu sandungan, maka Paulus lebih baik memilih untuk tidak akan makan daging selamanya. kita lihat ayatnya: I Korintus 8:4,13 4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa." 13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.
Apakah dengan ayat di atas (Roma 14:17), saudara dan saya akan makan minum seenaknya? dan kita akan seenaknya terhadap tubuh kita? Apakah Allah dimuliakan jika kita menghisap rokok, mengkonsumsi narkoba, meminum minuman keras yang merusak tubuh kita, yang mana tubuh kita adalah bait Roh Kudus? Apakah Allah dimuliakan kalau kita memakan daging yang dinyatakan haram (tidak boleh dimakan) oleh Allah? Tentu tidaklah demikian. Allah adalah kudus dan umatNya juga harus kudus.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayangan-Nya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi." "Janganlah engkau memakan sesuatu yang merupakan kekejian. Ulangan 14:2,3
Allah akan dimuliakan bila kita (saudara dan saya) menjaga tubuh kita untuk tidak mencemarkan diri dengan segala sesuatu yang Allah larang, seperti tidak memakan makanan (daging) haram, tidak menghisap rokok, tidak mengkonsumsi narkoba, tidak meminum-minuman keras, dan lain sebagainya.
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. I Korintus 10:31
Babi adalah binatang haram. Salah satu alasan mengapa Yesus mengabulkan permintaan setan untuk pindah ke kawanan babi yang berjumlah kira-kira 2000 ekor adalah karena Allah memandang babi tidak untuk dimakan.
***
Sampai kapankah peraturan Allah mengenai larangan memakan binatang haram? Sampai kedatangan Yesus kedua kali nanti, kita lihat ayatnya yang merupakan ayat terakhir yang membahas mengenai daging binatang haram dan halal.
Yesaya 66:15,17 15 Sebab sesungguhnya, TUHAN akan datang dengan api, dan kereta-kereta-Nya akan seperti puting beliung, untuk melampiaskan murka-Nya dengan kepanasan dan hardik-Nya dengan nyala api. 17 Mereka yang menguduskan dan mentahirkan dirinya untuk taman-taman dewa, dengan mengikuti seseorang yang ada di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi dan binatang-binatang jijik serta tikus, mereka semuanya akan lenyap sekaligus, demikianlah firman TUHAN.
Saudaraku yang terkasih di dalam Yesus, ketetapan Allah mengenai binatang haram dan halal ini masih berlaku sampai akhir zaman disaat Yesus datang kedua kali nanti untuk menjemput umatNya yaitu mereka yang setia kepada perintah-perintahNya.
Firman Tuhan (Alkitab) adalah yang menjadi dasar dalam penulisan artikel ini. 2 ayat yang selalu menjadi dasar saya dalam menulis artikel rohani yaitu:
"Carilah pengajaran dan kesaksian!" Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan
perkataan itu, maka baginya tidak terbit fajar.
Yesaya 8:20 Dalam bahasa inggris terjemahan asli (KJV), Yesaya 8:20 ini lebih jelas yaitu:
To the law and to the
testimony: if they speak not according to this word, it is because
there is no light in them. Isaiah 8:20 Ayat kedua yaitu: Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Galatia 1:8
Biarlah kedua ayat tersebut adalah juga menjadi dasar anda dalam mencari kebenaran firman Tuhan. Tuhan memberkati saudara dalam mencari kebenaran yang sesungguhnya, dalam nama Yesus, amin.
*** |