Pendahuluan :
"Doa
adalah kunci di tangan iman untuk membuka perbendaharaan surga,"
demikian tulis E.G. White dalam buku Steps to Christ.
Apakah doa itu ? Jika berdoa itu berarti kita berbicara kepada
Allah, apakah mungkin manusia yang berdosa berbicara kepada Allah Yang
Mahasuci ? Jika manusia dapat berbicara kepada Allah, bagaimanakah
dan berapa sering pembicaraan itu dilakukan ? Apakah Allah mendengar
doa kita dan menjawabnya ?
1. APAKAH DOA ITU ?
Ada
beberapa pengertian yang dikemukakan tentang doa. "Doa adalah
membuka hati kepada Allah
seperti kepada seorang sahabat." "Doa
itu adalah hubungan kita dengan surga." "Doa
adalah pembicaraan dua arah antara Allah dan manusia." "Doa
adalah mengadakan kontak dengan kuasa Allah."
Walaupun demikian banyak orang tidak berdoa, atau tidak sembahyang dengan
alasan bahwa mereka tidak mengetahui bagaimana mengucapkan doa itu.
Kalau berdoa itu adalah membuka hati kita kepada Allah seperti kepada
seorang sahabat, maka tidaklah perlu bagi kita mengucapkan doa, atau
menghafal doa yang telah disusun lebih dulu. Doa adalah pembicaraan
dari hati kepada Allah.
Sebetulnya Allah telah mengetahui segala sesuatu keperluan kita.
Allah mengenal tiap manusia dan sebelum kita meminta sesuatu Ia
telah mengetahuinya. Yesus berkata : "Lagipula dalam doamu itu
janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal
Allah. Mreka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan
dikabulkan.
"Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena
Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu meminta
kepadaNya." Matius 6:7,8.
"Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya
telah Kauketahui, ya Tuhan." Mazmur 139:4.
Jika demikian mengapa kita perlu berdoa ? Doa amat penting bagi kita
dan mutlak walupun Allah telah mengetahui segala keperluan kita, karena
apabila manusia berpisah dari Allah berarti manusia itu binasa, tetapi
dengan ketekunan berdoa akan terjalinlah hubungan rohani yang erat antara
manusia dengan Allah yang Mahakuasa.
Yesus menasihatkan pula : "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok Anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,
jika kamu tidak tinggal di dalam Aku." Yohanes 15:4.
Berdoa itu amat penting, karena dengan demikian komunikasi antara manusia
dengan Allah akan tetap terpelihara. Jika dosa telah menyebabkan
terputusnya hubungan antara kita dan Allah, maka kita harus datang kepada
Allah dengan berdoa agar hubungan ini dapat dipulihkan kembali.
2. BAGAIMANA KITA BERDOA
Pertama-tama kita harus yakin bahwa
doa kita ditujukan kepada Allah, karena itu, kepada kita diajarkan Yesus,
"Karena itu berdoalah demikian :Ya Bapa kami yang di surga."
Matius 6:9. Kemudian, doa kita itu disampaikan kepada Allah Bapa di
surga di dalam nama Yesus Kristus. "Dan pada hari itu kamu
tidak akan menanyakana apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu : sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu
dalam nama-Ku." Yohanes 16:23.
Adapun berdoa itu dapat dilaksanakan sebagai berikut : (a)
Berdoa perorangan. (b) Berdoa di hadapan umum. (c)
Berdoa dengan keluarga.
(a) Berdoa perorangan
Ada banyak hal di dalam kehidupan
kita dan persoalan di dalam hati kita yang tidak dapat kita beritahukan
kepada orang lain, karena persoalan itu adalah bersifat pribadi.
Hanya dapat disampaikan kepada Tuhan dan memohon keampunan. Kepada
Allah saja kita dapat membuka hati pribadi kit a walaupun Allah mengetahui
keadaan kita yang tersembunyi sekalipun.
Apakah saudara merasa takut karena dengan sengaja atau tidak sengaja
saudara telah membuat dosa tersembunyi sendirian ? Allah mengetahui
perbuatan saudara ! Datanglah kepada-Nya dan berdoa, mengakui dosa
itu dan bertobat maka Allah mengampuni saudara dan hati saudara pun
menjadi tenang dan damai.
"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu
dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Matius 6:6.
Inilah yang kita maksudkan berdoa secara pribadi, doa perorangan, atau
berdoa sendiri tidak bersama orang lain. Namun demikian seseorang
tidak hanya dapat berdoa di dalam kamar tertutup, tetapi juga ia
dapat berdoa, sementara dalam perjalanan, di dalam bus atau kereta api, di
kantor, di toko, di ladang dan di mana saja. Tentu apabila kita
berdoa sementara dalam perjalanan tidak perlu kita sengaja berhenti di
tempat orang banyak dan memperlihatkan bahwa kita sedang berdoa.
Kita dapat berbicara dari hati kita dan selalu menghubungi Allah yang
tidak kelihatan.
(b) Berdoa di hadapan umum.
Apabila kita berdoa di hadapan umum
seperti halnya apabila kita berdoa sendirian maka kita boleh mengikuti
pedoman berdoa yang diberikan oleh Yesus, sebagai berikut :
"Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah
nama-Mu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di surga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah
kami akan kesalahan kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah
kepada kami. Dan jangan membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya
kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin."
Matius 6:9-13.
Kita harus menyadari dan mengakui segala karunia yang baik dari Allah
kepada kita tiap hari dan kita harus mengucap syukur atas segala
berkat-berkat itu. Kita memohon keampunan atas dosa-dosa kita,
tetapi pengakuan dosa perorangan yang diakui dalam doa sendirian, tidaklah
diucapkan dalam doa umum.
Berdoa dengan orang banyak haruslah singkat, cukup
jelas perkataan kita agar didengar oleh perkumpulan itu.
Namun demikian tingkah-laku kita apabila berdoa, baik dengan suara dan
perkataan kita, maupun cara kita bertelut atau berdiri menundukkan kepala
kita, semuanya dilakukan dengan penuh khidmat dan rasa hormat kepada
Allah, karena Dialah Raja segala raja, dan Khalik semesta alam.
(c) Berdoa dengan keluarga
Disamping
kita perlu berdoa sendirian, secara pribadi kepada Allah, dan berdoa
bersama dalam suatu perkumpulan, ada lagi cara berdoa kita yang penting
ialah dengan keluarga. Ini biasanya dikenal sebagai "kebaktian
keluarga". Pada setiap pagi dan malam, adalah menjadi
kesempatan yang terbaik bagi satu keluarga, ayah, ibu dan anak-anak,
berkumpul dan berbakti kepada Allah dengan menyanyi, membaca Kitab Suci
dan berdoa. Kebaktian keluarga ini pasti memberikan kebahagiaan bagi
keluarga dan jaminan bagi kehidupan anak-anak sehingga seluruh keluarga
memperoleh kekuatan dan berkat baik jasmaniah dan rohaniah.
Kepada orang tua, Allah menasihatkan agar mengadakan kebaktian keluarga
sebagai salah satu cara pendidikan yang terbaik bagi anak-anak.
"Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau
mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
atau apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."
Ulangan 6:6,7.
3 DOA YANG DIJAWAB OLEH ALLAH
Bagaimanakah dapat kita ketahui
bahwa doa kita akan dijawab oleh Allah ? Pertama-tama kita
harus yakin bahwa Allah, selalu mendengar doa kita dan menjawab doa
kita menurut kehendak-Nya.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Matius
7:7.
Ada beberapa syarat penting yang perlu dilakukan oleh tiap orang yang akan
berdoa, apabila mereka mau Allah menjawab doa mereka itu.
(a) Menurut kehendak
Allah.
Perhatikan pulalah ayat berikut ini
:
"Dan inilah keberanian percaya
kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jika kita meminta
sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." 1 Yohanes 5:14.
"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena
kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk
memuaskan hawa nafsumu." Yakobus 4:3.
Berdoa yang sesuai dengan kehendak Allah, berarti bahwa kita harus pula
menjadi orang yang setia mentaati firman Allah di dalam Kitab Suci !
Apabila kita berdoa, agar Allah menghukum seseorang karena kebetulan kita
tidak menyukai orang itu, maka sudah jelaslah bahwa doa kita itu tidak
sesuai dengan kehendak Allah, karena Allah menghendaki bahwa kita harus
mencintai sesama manusia walau musuh kita sekalipun.
(b) Berdoa dengan Iman
Seorang pemuda berkata kepada
pendeta : "Saya tidak percaya bahwa ada Allah, tetapi jika tuan
percaya berdoalah untuk keselamatan saya."
Alkitab berkata : "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang
berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada
Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, ban bahwa Allah memberi upah
kepada orang yang sungguh-sungguh mencari dia." Ibrani 11:6.
(c) Berdoa karena
menyadari akan keperluan sendiri.
Perjanjian
Allah adalah untuk memberikan berkat kepada mereka yang menyadari akan
keperluan mereka.
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena
mereka akan dipuaskan." Matius 5:6.
Berdoa dan meninggalkan dosa. Dosa menyebabkan hubungan Allah dan
manusia terputus. Seorang yang tetap berbuat dosa maka doanya
tidak akan berarti, karena dosa itu adalah pelanggaran hukum Allah adanya.
"Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau
mendengar." Mazmur 66:18
"Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga
doanya adalah kekejian.... Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan
beruntung, tetapi siapa yang mengakuinya dan meninggalkannya akan
disayangi." Amsal 28:9,13.
4. APA YANG PENTING DALAM DOA KITA
Kita
patut berdoa untuk keselamatan orang lain, atau berdoa untuk orang miskin
dan orang yang sakit
agar mendapat kesembuhan. "Dan doa orang
yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan
membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan
diampuni." Yakobus 5:15.
Namun demikian sementara itu penting kita berdoa adalah untuk kesembuhan
rohani kita, yaitu keampuan atas dosa kita sendiri. "Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
1 Yohanes 1:9
Pelajar yang budiman, jika saudara mau mengadakan satu kebiasaan berdoa
kepada Allah dengan tekun maka kehidupan saudara akan mengalami satu
perubahan yang membahagiakan. Maukah saudara berusaha
sekarang juga mendapatkan pengalaman pribadi yang erat dengan Allah oleh
berdoa dan mencapai suatu kehidupan baru ?
|