Pendahuluan :
Sejak dosa masuk ke dalam dunia dengan
menjatuhkan manusia yang pertama di Taman Eden, dunia terus mengalami
berbagai kekacauan. Manusia baik secara fisik, mental dan spiritual
menjadi gelap dan rusak.
Pengalaman setiap hari seolah-olah tenggelam
dalam segala penderitaan, penyakit dan akhirnya kematian. Manusia dengan
hati yang lapar, pikiran yang haus, rohani yang hancur itu berdiri tidak
berdaya mencari sesuatu yang dapat memberikan pengharapan.
Dari manusia yang primitif sampai kepada manusia dalam zaman peradaban
modern, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, bilakah dunia ini akan
menjadi lebih baik ? Dapatkah manusia dibebaskan dari penderitaan,
penyakit dan kematian ? Apakah ada jalan keluar bagi manusia untuk
menikmati kehidupan yang tenang, bahagia, tanpa rasa takut ? Adakah
sesuatu pengharapan bagi manusia untuk kehidupan yang lebih menjamin ?
Dunia memerlukan suatu kuasa yang dapat mengalahkan kuasa Setan agar
manusia tidak lagi menjadi pelanggar hukum Allah dan menderita karena
segala akibat dosa, melainkan dapat berdiri sebagai manusia yang taat
menurut perintah Allah.
Allah telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Mahakasih. Ia telah
berjanji akan membebaskan manusia dari kutukdosa.
1.
JANJI PENGHARAPAN
Ketika Allah datang kepada Adam di
Taman Eden setelah mereka berdosa, maka kepada mereka dan kepada ular itu
Allah berfirman, "Aku akan mengadakan permusuhan antara keturunanmu
dan keturunannya, keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya." Kejadian 3:15
Bagi kebanyakan orang bunyi firman ini agak sulit dimengerti, tetapi
kesimpulannya, ialah bahwa satu
perjanjian langsung diberikan oleh Allah,
yaitu keturunan Adam dan Hawa akan meremukkan kepala Setan itu walaupun
dikatakan bahwa Setan akan meremukkan tumitnya. Ini adalah satu perjanjian
kemenangan di pihak keturunan Adam dan Hawa, satu janji pengharapan.
Lebih jauh lagi, dalam firman Allah itu mengandung pula suatu ketentuan
bahwa akan terjadi "permusuhan", peperangan atau perseteruan
antara anak-anak Adam dan Hawa di satu pihak dengan anak-anak Setan di
lain pihak. Dengan lain perkataan permusuhan itu terjadi di antara
pengikut yang setia kepada Allah, dengan mereka yang memilih menjadi
pengikut setan. Apa yang dikatakan oleh Allah kepada Setan pada waktu itu,
ialah "bahwa ia akan meremukkan kepalamu" berarti bahwa pada
suatu hari kelak keturunan Hawa akan membinasakan pengaruh kekuasaan Setan.
Sementara itu perjanjian Allah bagi umat yang berdiri di pihak Allah,
ialah bahwa Allah akan memenangkan perseteruan keturunan Adam dan Hawa
dengan Setan itu.
Disinilah untuk yang pertama kali, Adam dan Hawa melihat satu sinar cahaya
pengharapan. Sebenarnya mereka telah memilih mengikuti Setan, dan melawan
Allah. Hukuman mereka sudah pasti, karena telah memusuhi Allah, tetapi
justru pada waktu itulah Allah datang kepada mereka dan memberikan
perjanjian itu ! Adam dan Hawa sangat merindukan terwujudnya perjanjian
itu, yaitu bahwa keturunan mereka akan meremukkan kepala Setan, dan
kemenangan atas dosa akan dimiliki. Mereka menantikan dengan cemas tibanya
perjanjian itu.
2.
JANJI PENGHARAPAN DIGENAPI
Kita dapat mengerti bagaimana kerinduan
Adam dan Hawa menantikan kelahiran anak mereka yang pertama. Mungkin
sekali mereka mengira bahwa anak itulah yang akan menggenapi perjanjian
bahwa "benih perempuan" akan meremukkan kepala Setan. Mungkin
sekali apabila anak itu menjadi besar ia akan membinasakan pengaruh Setan
itu, sehingga manusia boleh mendapatkan kembali kebahagiaan dan
kesempurnaan sejati.
Tetapi anak mereka yang pertama itu ternyata bukan Anak Perjanjian,
demikian pula dengan anak-anak yang dilahirkan kemudian. Waktu untuk
menunggu ternyata lama sekali. Dari satu generasi ke generasi yang berikut,
umat Allah terus memandang dan menantikan perjanjian itu. Mereka berdoa
untuk itu dan setiap ibu dalam keluarga umat Allah di zaman nabi-nabi
sudah tentu memiliki kerinduan dan harapan bahwa kenungkinan anak yang
akan dilahirkannya adalah Anak Perjanjian itu !
Namun perjanjian itu belum juga kunjung datang. Bukan mustahil jika banyak
dari antara umat Allah pada waktu itu yang menjadi goncang imannya dan
hilang pengharapannya. Sementara itu lebih banyak lagi yang tetap percaya
akan perjanjian itu, walaupun mereka harus mati tanpa melihat sendiri
perjanjian itu.
4000 tahun lamanya umat Allah menunggu dengan setia dan tetap yakin akan
datang perjanjian itu yang
akan meremukkan kepala Setan, yaitu seorang
Juruselamat.
Pada suatu malam di atas bukit-bukit Yudea di Palestina, terjadilah
peristiwa yang bersejarah dan yang bersifat menentukan bagi keselamatan
manusia. Di atas bukit-bukit inilah, ketika gembala-gembala yang berbakti
kepada Allah sedang menjaga kawanan domba mereka, tiba-tiba keadaan
menjadi terang-benderang seperti siang hari. Mereka memandang peristiwa
itu dengan tercengang serta menantikan apa yang terjadi.
"Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan
kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu
kata malaikat itu kepada mereka, "Jangan takut, sebab sesungguhnya
aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa, hari ini
telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan
inilah tandanya bagimu, kamu akan menjumpai seorang Bayi dibungkus dengan
lampin dan terbaring dalam palungan." Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama
dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah,
katanya "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Lukas
2:9-14.
Inilah pekabaran yang maha indah yang pernah disampaikan kepada manusia
dan untuk manusia. Juruselamat dunia sudah lahir! Perjanjian bahwa manusia
yang sudah berdosa yang melawan Allah, yang harus mati akan diampuni dan
memperoleh kehidupan, kini sudah digenapkan oleh kelahiran-Nya Kristus
Juruselamat.
Sebenarnya, jauh sebelum kelahiran Yesus Kristus sebagai Juruselamat dunia,
banyak nabi-nabi oleh ilham Roh Kudus telah menubuatkan tentang Dia,
tentang tugas-Nya dan kebesaran-Nya.
"Ia akan melahirkan Anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia
Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Matius 1:21.
Melalui Nabi Yesaya, Allah mengatakan "Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang Anak laki-laki, dan
mereka akan menamakan Dia Imanuel." Yesaya 7:14.
"Sesungguhnya seorang dara akan melahirkan seorang Anak laki-laki,
dan mereka akan menamakan Dia Imanuel." Matius 1:23.
Jadi keterangan di atas jelaslah bahwa kelahiran Yesus itu bukanlah suatu
kelahiran yang biasa melainkan suatu penjelasan suci dengan tujuan yang
suci pula. Bayi Yesus adalah Bayi yang datang-Nya dari surga.
Oleh karena dosa maka manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Manusia
secara fisik, mental spiritual menjadi rusak dan kematian adalah akibat
dari perbuatan dosa, karena semua mausia harus mati, tetapi dengan
datangnya Yesus Kristur, Juruselamat, maka manusia yang percaya kepada-Nya
akan memperoleh selamat.
3.
KASIH
ALLAH DINYATAKAN DALAM YESUS KRISTUS
Sebenarnya sejak zaman Yesus Kristus
hingga zaman modern ini banyak orang yang walaupun mengakui
dia telah
dilahirkan ke dunia ini dengan kuasa Roh Suci, ada yang hanya menganggap
bahwa Yesus Kristus sebagai seorang yang terbesar, dan terbaik, di antara
manusia yang pernah hidup di dunia ini. Ada orang yang tetap memuja Yesus
Kristus tetapi mempunyai keyakinan bahwa Dia hanyalah manusia biasa saja,
sementara orang lain, seperti murid-muridNya dahulu, menyatakan bahwa
Yesus Kristus, adalah Anak Allah, Tuhan dan Juruselamat.
Kehidupan Kristus di atas dunia ini bukanlah suatu permulaan dari
kehidupanNya, karena Yesus sendiri berkata, "Jikalau Allah adalah
Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah.
Dan Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, melainkan Dialah yang
mengutus Aku." "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah ada." Yohanes 8:42,58
Untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia dan tentang asal-usulNya sendiri,
maka Ia di dalam mengucapkan doa-Nya kepada Allah, menyatakan "Oleh
sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu Sendiri dengan kemuliaan
yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada." Yohanes 17:5.
Jelaslah disini bahwa kehidupan Kristus bukanlah dimulai pada
kelahiran-Nya didunia ini. Kelahiran-Nya di dunia ini adalah suatu
kenyataan daripada kasih Allah kepada manusia dalam dunia yang telah
berdosa ini agar mereka beroleh selamat.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
pada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes
3:16.
Di dalam Yesus Kristus, Allah menyatakan kasih-Nya kepada manusia, agar
barang siapa yang percaya akan Dia berolah selamat. Di dalam Yesus Kristus
pula, manusia yang telah jatuh ke dalam dosa dan permusuhan dengan Allah,
mendapatkan jalan perdamaian.
"Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan Diri-Nya dan yang mempercayakan pelayanan
perdamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah
mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami." II Korintur
5:18,19.
4.
KRISTUS PENGAHARAPAN DUNIA
Tidak ada jalan lain bagi manusia yang
telah jatuh ke dalam dosa untuk kembali kepada Allah, melainkan melalui
seorang Juruselamat! Pikirkanlah, nasib apa yang menimpa ma nusia yang
sudah ditentukan harus dihukum mati karena perbuatan dosa, jika tidak ada
Juruselamat ? Manusia berdosa tanpa Juruselamat, berarti tidak mempunyai
suatu pengharapan !
Mustahil bagi manusia yangberdosa itu mencari jalan sendiri untuk
keampunan dosanya dan keselamatan bagi dirinya sendiri. Firman Tuhan
berkata, "Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul
mengubah belangnya ? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang
membiasakan diri berbuat jahat ?" Yeremia 13:23.
"Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat dengan kesalahan,
keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk ! Mereka
meninggalkan Tuhan, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling
membelakangi Dia." "Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada
yang sehat, bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak
dibalut dan tidak ditaruh minyak." Yesaya 1:4,6. Dr. Kier Gerard,
seorang ahli filsafat, dalam bukunya, Sickness unto Death, menyatakan,
"Manusia telah dilahirkan dan mati dalam dosa. Ia tidak dapat berbuat
sesuatu terhadap dirinya kecuali hanya untuk membinasakan dirinya sendiri."
Oleh karena manusia tidak berdaya untuk menyelamatkan diri sendiri dari
dosa maka manusia memerlukan seorang yang dapat menyelamatkan mereka dari
dosa, yaitu seorang yang mempunyai kuasa –terhadap setan dan seorang
yang kehidupannya tidak berdosa. Mustahil seorang yang hidupnya penuh dosa
menjadi juruselamat bagi sesama manusia yang berdosa pula. Tidak ada
seorangpun yang dapat, nabi-nabi pun tidak.
Jika demikian siapakah yang sanggup mejadi juruselamat bagi manusia
berdosa ? Kata Yesus kepadaNya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Yohanes 14:6.
Tidak ada jalan lain yang telah disediakan Allah bagi umat manusia untuk
mendapat keselamatan melainkan melalui Yesus Kristus.
"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya
rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu, Kristus ada di
tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan."
Kolose 1:27.
5.
RENCANA
KESELAMATAN MANUSIA DIGENAPKAN
Kenyataan
dari ayat-ayat Kitab Suci bahwa Yesus Kristus itu adalah suatu hal yang
fundamental. Pengertian ini tidak dapat dipisahkan dari pada kelahiran-Nya,
tugas-Nya darn arti daripada kematian-Nya di Golgota.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan Ia melihat Roh
Allah seperti burung merpati turun dari sorga yang mengatakan, "Inilah
Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Matius 3:16,17.
Inilah pernyataan langsung dari Allah Sendiri.
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata, "Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Yohanes 1:29.
Penghulu laskar tentara Roma pun dengan segala anak buahnya ketika
menyaksikan peristiwa gempa bumi yang terjadi pada hari kematian Yesus,
mengakui "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." Matius 27:54.
Ada orang yang masih meragukan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Ada yang masih menuntut bukti-bukti tulisan sejarah tentang Yesus Kristus.
Sejarah membuktikan bahwa Pliny yang pada waktu itu menjadi kepala daerah
Bitinia jajahan Roma, menulis kepada Kaisar Roma Trayan, pada tahun 110
STM melaporkan tentang satu golongan yang menarik perhatian, yaitu
golongan Kristen. Ia menjelaskan tentang perkembangan cepat dari golongan
ini dan bagaimana mereka berkumpul, dan menyanyi lagu-lagu yang disusun
oleh pemimpin mereka yaitu Kristus.
Tacitus seorang penulis sejarah yang lain lagi, menceritakan bagaimana
kebencian Kaisar Nero terhadap orang Kristen, dan menganiaya mereka ketika
kota Roma terbakar. Ia menjelaskan bahwa istilah Kristen berasal dari
"Kristus", yaitu orang yang telah dihukum mati oleh Pilatus,
penguasa Daerah Yude, di bawah pemerintahan Tiberius.
Sultonius, seorang ahli sejarah Roma dalam bukunya yang menceritakan
tentang Nero dan Claudius, telah menjelaskan pula bahwa Caludius membenci
orang Kristen dan mengusir mereka dari kota Roma. Dalam tulisannya ia
mencantumkan pula nama Kristus.
Lebih lanjut Kitab Suci menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan manusia dari
dosa, "Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakkan kita, Dia
diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan
keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita
menjadi sembuh."
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil
jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita
sekalian." Yesaya 53:5,6.
Perhatikanlah, bahwa Yesus harus menanggung sengsara, menanggung dosa
manusia, agar kita diselamatkan. "Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah." 2 Korintus 5:21.
Apakah yang dapat kita simpulkan dari penjelasan-penjelasan di atas ini ?
Kesimpulannya ialah bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat,
bahwa Ia mempunyai kuasa untuk menyelamatkan manusia dari dosa, dan Ia
rela mengorbankan diri-Nya untuk menebus manusia.
Di Golgota Yesus telah disalibkan, dan mati, walaupun Pilatus menyatakan,
"Aku tidak mendapati kesalahan apapun dari pada-Nya." Yohanes
18:38b. "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan
bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." Matius 26:28." …dan
tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan." Ibrani 9:22
Bagi mereka yang mau mempelajari pengorbanan Yesus Kristus, dengan hati
yang jujur dan pikiran yang sehat, tidak akan sulit mengerti maksud dan
tujuan Allah untuk keselamatan manusia, oleh kematian Yesus. Jika Kristus
hanya manusia biasa atau seandainya Kristus hanya malaikat saja, maka
kematian-Nya tidak akan dapat mengampuni dosa manusia atau memberikan
jalan keselamatan bagi jiwa. Yesus Kristus adalah pengharapan dan
keselamatan kita.
Karena itu Nabi Yesaya mengutip ucapan Yesus, "Berpalinglah kepada-Ku
dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi." Yesaya
45:22.
|